Blogger Template by Blogcrowds

Craig David : Insomnia

I never thought that I'd fall in love, love, love, love
But it grew from a simple crush, crush, crush, crush
Being without you girl, I was all messed up, up, up, up
When you walked out, said that you'd had enough-nough-nough-nough

Been a fool, girl I know
Didn't expect this is how things would go
Maybe in time, you'll change your mind
Now looking back i wish i could rewind

Because i can't sleep til you're next to me
No i can't live without you no more
Oh i stay up til you're next to me
Til this house feels like it did before
Feels like insomnia ah ah, Feels like insomnia ah ah
Feels like insomnia ah ah, Feels like insomnia ah ah

Remember telling my boys that I'd never fall in love, love, love, love
You used to think I'd never find a girl I could trust, trust, trust, trust
And then you walked into my life and it was all about us, us, us, us
But now I'm sitting here thinking I messed the whole thing up, up, up, up

Been a fool (fool), girl I know (know)
Didn't expect this is how things would go
Maybe in time (time), you'll change your mind (mind)
Now looking back i wish i could rewind

Because i can't sleep til you're next to me
No i can't live without you no more (without you no more)
Oh i stay up til you're next to me (to me)
Til this house feels like it did before (Because it)
Feels like insomnia ah ah, Feels like insomnia ah ah
Feels like insomnia ah ah (Ah), Feels like insomnia ah ah

Ah, i just can't go to sleep
Cause it feels like I've fallen for you
It's getting way too deep
And i know that it's love because

I can't sleep til you're next to me
No i can't live without you no more (without you no more)
Oh i stay up til you're next to me (to me)
Til this house feels like it did before
Feels like insomnia ah ah, Feels like insomnia ah ah
Feels like insomnia ah ah, Feels like insomnia ah ah

Feels like insomnia ah ah, Feels like insomnia ah ah
Feels like insomnia ah ah, Feels like insomnia ah ah

kerjaku hanya meminta


kerjaku hanya meminta,,
karena kutau,,

aku tak cantik
aku tak pandai

aku tak kaya

bahkan aku tak berkuasa

kerjaku hanya meminta,,

dalam senangku
dalam sedihku


kerjaku hanya meminta,,

tak pernah kusesali
tak pernah ku malu tuk melakukannya

kerjaku hanya meminta,,

bukan berarti aku diam
tak berusaha

dan tak berbagi


kerjaku hanya meminta,,

karena Rabb ku Maha segalanya..

ini bukannlah ucapan gombal

curhatku bukanlah kepura.puraan

ketika tiba datang saat ikhlas tak berkata

ketika menunggu dan bersabar begitu indah
kerjaku hanya meminta


dhatul.ummah/28.07.10/12.44


atas sebuah nikmat,
dalam kesedihan tersimpan setriliyun kebahagiaan

Keutamaan Bulan Sya'ban

Tatkala Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- melihat perhatian manusia terhadap bulan Rajab pada masa jahiliyah, mereka sangat mengagungkan dan melebihkan atas seluruh bulan, dan tatkala beliau melihat kaum muslimin berambisi untuk mengagungkan bulan al-Qur`an (Ramadhan), maka beliau -Shalallahu alaihi wa salam- berkeinginan untuk menjelaskan kepada mereka keutamaan bulan-bulan dan hari-hari yang lain.

Telah diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)


Banyak Berpuasa di Bulan Sya’ban


Terdapat suatu amalan yang dapat dilakukan di bulan ini yaitu puasa. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri banyak berpuasa ketika bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Dalam lafazh Muslim, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,

كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja.” (HR. Muslim no. 1156)

Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan,

أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا إِلاَّ شَعْبَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Sya’ban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Lalu apa yang dimaksud dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya (Kaana yashumu sya’ban kullahu)? Asy Syaukani mengatakan, “Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata “kullu” (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya). Alasannya, sebagaimana dinukil oleh At Tirmidzi dari Ibnul Mubarrok. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan.” (Nailul Author, 7/148). Jadi, yang dimaksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di seluruh hari bulan Sya’ban adalah berpuasa di mayoritas harinya.

Lalu Kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak puasa penuh di bulan Sya’ban? An Nawawi rahimahullah menuturkan bahwa para ulama mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib. ” (Syarh Muslim, 4/161)

Di antara rahasia kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Sya’ban adalah karena puasa Sya’ban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib). Sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikianlah puasa Sya’ban. Karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab, 233)

Hikmah di balik puasa Sya’ban adalah:

  1. Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah 'Azza wa Jalla -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
  2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Jadi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
  3. Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 234-243)

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kita orang yang senantiasa berlomba-lomba dalam memperoleh keutamaan pada bulan ini, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits qudsi berikut.

وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506). Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya (terkabulnya) do’a. (Faedah dari Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad).

AMALAN SUNAT DALAM BULAN-BULAN ISLAM

BULAN MUHARRAM
Tanggal 1-9hb disunatkan berpuasa (puasa Tasua')
Tanggal 10hb disunatkan berpuasa (puasa Asyura)
Dalam bulan ini disunatkan agar memperbanyakkan amalan bersedekah kepada fakir miskin
Disunatkan supaya melebihkan perbelanjaan dalam keluarga
Mengusap kepada anak yatim dan menaruh perasaan belas kasihan terhadap mereka
Memperbanyakkan bacaan zikir dan selawat
Sesiapa yang berbuat baik kepada anak yatim seolah-olah ia telah berbuat baik kepada semua anak-anak yatim.
Sesiapa yang bersedekah pada hari itu maka seolah-olah ia tidak pernah menolak permintaan orang yang meminta-minta selama hidupnya



BULAN SAFAR
BULAN RABIUL AWWAL
BULAN RABIUL AKHIR
BULAN JAMADIL AWWAL
BULAN JAMADIL AKHIR

Tiada amalan sunat yang khusus atau istimewa dalam bulan ini melainkan amalan sunat dan fardhu seperti biasa.


REJAB

Bersabda Rasulullah saw maksudnya " Rejab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku." Sesiapa yang berpuasa dalam bulan ini dengan penuh ikhlas semata-mata mengharapkan rahmat dari Allah maka ia layak mendapat ganjaran dari Allah seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw maksudnya,
Sesiapa yang berpuasa sehari maka ia akan mendapat keredhaan Allah
Sesiapa yang berpuasa 2 hari maka ia akan mendapat kemuliaan yang besar dari Allah
Sesiapa yang berpuasa 3 hari maka ia akan dijauhkan dari Allah dari dugaan dunia, diselamatkan dari penyakit yang berbahaya dan diselamatkan dari diseksa diakhirat dan fitnah dajjal
Sesiapa yang berpuasa 7 hari maka akan dikunci oleh Allah 7 pintu neraka jahannam baginya
Sesiapa yang berpuasa 8 hari maka akan dibuka oleh Allah 8 pintu syurga baginya
Sesiapa yang berpuasa 10 hari maka akan diperkenankan oleh Allah hayat dan permintaannya
Sesiapa yang berpuasa 15 hari maka Allah akan menambahkan pula pahala amalannya berlipat kali ganda
Orang yang berpuasa di bulan Rejab kelak di Syurga diberi minum air sungai yang bernama Rejab yang airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari manisan dan lebih dingin dari salji
Dalam bulan lain setiap amalan akan digandakan Allah 10 kebajikan, tetapi pada bulan Rejab akan digandakan sebanyak 70 kebajikan.
Digalakkan mendengar kisah dan peristiwa yang berlaku dalam bulan Rejab seperti Isra' Mikraj Rasulullah saw.



BULAN SYAABAN

Syaaban adalah bulan Rasulullah saw. Bersabda yang maksudnya " Dinamakan dengan syaaban (berserak-serak) itu adalah kerana di dalamnya terdapat banyak kebajikan yang berserak-serak.
Setiap amalan kebajikan akan digandakan oleh Allah dengan 700 kali ganda
Allah akan menurunkan rahmatNya serta memberikan pengampunan umum kepada hambanya.
Sesiapa yang berpuasa 3 hari di awal, pertengahan dan di akhirnya maka Allah akan menuliskan baginya pahala 70 orang nabi, pahala beribadat selama 70 tahun.
Kelebihan malam nisfu Syaaban pula ialah sesiapa yang mendirikan solat sunat sunat dan menghidupkan malam itu dengan banyak berdoa, berzikir, berselawat, bertasbih, membaca al Quran dan sebagainya maka Allah akan membukakan untuknya 300 pintu rahmat disamping doanya tidak akan ditolak.
Orang-orang yang tidak diampunkan oleh Allah pada malam nisfu syaaban ialah mereka yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, tukang sihir, tukang nujum, mereka yang suka bermusuhan, peminum arak, penzina, pemakan riba, derhaka terhadap kedua ibu bapa, pembuat fitnah dan mereka yang memutuskan tali silaturrahim.



BULAN RAMADHAN

Ramadhan adalah bulan umat Muhammad saw. Bersabda baginda yang bermaksud " Apabila tiba bulan Ramadhan maka akan dibukakan pintu-pintu syurga dan ditutupkan pintu-pintu neraka lalu diikatkan semua syaitan."

Sabda baginda dalam hadis yang lain, " Jika umat manusia itu mengetahui kelebihan yang terdapat di dalam bulan ramadhan nescaya umatku akan menginginkan supaya dijadikan sepanjang tahun itu Ramadhan"

Setiap amalan kebajikan akan digandakan oleh Allah sebanyak 1000 kali ganda
Setiap amalan sunat akan diberikan ganjaran pahala amalan fardhu
Ramadhan dibahagikan kepada tiga bahagian istimewa bagi mereka yang berpuasa iaitu bahagian pertamanya dipenuhi dengan rahmat Allah, bahagian kedua dipenuhi dengan keampunan dari Allah dan bahagian ketiga pembebasan dari api neraka
Dituntut supaya mengerjakan solat sunat tarawikh, witir dan solat sunat yang lain.
Banyakkan berdoa, berzikir selawat, membaca Al Quran, bertaubat dan lain-lain
Banyakkan bersedekah kepada fakir miskin dan membantu mereka yang berada di dalam kesusahan dan ditimpa kemalangan.
Memberi makan kepada mereka yang hendak berbuka puasa.
Menggandakan amalan sunat terutamanya pada 10 malam yang terakhir Ramadhan bagi mengharapkan keberkatan dan kebesaran malam Lailatul Qadar seperti beriktikaf di masjid, qiamullail dan sebagainya



BULAN SYAWAL

Amalan sunat di bulan Syawal :
Amalan sunat pada 1 Syawal seperti :
a) Membayar zakat fitrah sebelum menunaikan Solat Aidil Fitri
b) Menghias diri dan tempat tinggal supaya kelihatan bersih dan cantik
c) Mandi Sunat Aidilfitri pada pagi harinya
d) Menjamah sedikit makanan sebelum keluar menuju masjid
e) Keluar menuju ke masjid dengan satu jalan dan bila pulang menggunakan jalan yang lain
f) Lebih afdal dengan berjalan kaki ke masjid
g) Mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil bermula malam 1 Syawal hinggalah tersenam matahari pada hari raya tersebut.
Berpuasa 6 hari dalam bulan Syawal (Sunat Syawal)
Rasulullah saw bersabda yang maksudnya " Sesiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan kemudian diikuti dengan 6 hari dibulan Syawal maka perumpamaannya seperti ia berpuasa sepanjang tahun."


BULAN ZULKAEDAH

Tiada amalan sunat yang khusus atau istimewa dalam bulan ini melainkan amalan sunat dan fardhu seperti biasa.



BULAN ZULHIJJAH

Dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a, Rasullullah s.a.w telah menerangkan tentang fadilat di bulan Zulhijjah iaitu :
Tanggal 1 Zulhijjah kesalahan Nabi Adam as telah diampunkan Allah. Oleh itu sesiapa yang berpuasa pada hari itu dosanya akan diampunkan oleh Allah
Tanggal 2 Zulhijjah doa nabi Yunus as diperkenankan Allah. Oleh itu sesiapa yang berpuasa pada hari itu seperti berpuasa setahun dan dicatitkan baginya seperti tidak pernah melakukan maksiat.
Tanggal 3 Zulhijjah doa nabi Zakaria telah diperkenankan oleh Allah. Oleh itu sesiapa yang berpuasa pada hari itu doanya juga akan diperkenankan oleh Allah
Tanggal 4 Zulhijjah Nabi Isa dilahirkan. Oleh itu sesiapa yang berpuasa pada hari itu akan terhindar dari kefakiran dan kemelaratan.
Tanggal 5 Zulhijjah Nabi Musa as dilahirkan. Oleh itu sesiapa yang berpuasa pada hari itu akan terlepas ia dari sifat munafik dan seksa kubur
Tanggal 6 Zulhijjah Allah telah membukakan pintu-pintu kebajikan kepada nabi-nabiNya. Oleh itu sesiapa yang berpuasa pada hari itu akan dipandang oleh Allah dengan pandangan rahmat
Tanggal 7 Zulhijjah pintu neraka Jahannam akan dikunci. Oleh itu sesiapa yang berpuasa pada hari itu akan dibukakan 30 pintu kemudahan dan dikunci 30 pintu kesulitannya
Tanggal 8 Zulhijjah Nabi Ibrahim telah mendapat perintah supaya menyembelih anaknya Ismail. Seharian ia berfikir sama ada perintah itu daripada Allah atau dari Syaitan.Hari itu dinamakan hari Tarwiyah (hari berfikir). Sesiapa yang berpuasa hari tersebut akan diberikan pahala yang banyak oleh Allah
Tanggal 9 Zulhijjah Allah telah memberitahu kepada Nabi Ibrahim bahawa mimpinya itu adalah benar dari Allah, bukan dari syaitan. Oleh itu, hari tersebut telah dikenali sebagai 'Arafah' (Hari ketahui).

Sunat bersedekah kepada fakir miskin. Sesiapa yang bersedekah pada hari tersebut akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat nanti dalam keadaan aman dan sentosa.
Amalan sunat pada 10 Zulhijjah seperti :
a) Mandi sunat Aidil Adha pada pagi harinya.
b) Sunat tidak menjamah makanan atau minuman sehinggalah selesai menunaikan solat Adha
c) Keluar menuju ke masjid dengan satu jalan dan bila pulang menggunakan jalan yang lain
d) Lebih afdal dengan berjalan kaki ke masjid
e) Mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil bermula malam 10 Zulhijjah hinggalah tersenam matahari pada tanggal 13 Zulhijjah (Takbir Muqayyad)
Sunat membaca doa akhir tahun pada tanggal 29 atau 30 Zulhijjah selepas solat Asar dan membaca doa awal tahun selepas solat Magrib pada malam pertama awal Muharram.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda