PERAWATAN GIGI SAAT HAMIL
Saat hamil perempuan cenderung malas melakukan banyak aktivitas. Ibu hamil terkadang malas membersihkan gigi dan mulut karena merasa mual. Umumnya terjadi pada trimester pertama, saat itu ibu hamil sedang mengalami mual dan muntah atau morning sickness, yang kemudian membuat mereka malas merawat gigi.
Penyebab
Adanya radang gusi ringan (gingivitis) yang terlambat diketahui. Perempuan yang tidak hamil pun dapat mengalami gingivitis. Bedanya, pada ibu hamil telah terjadi perubahan hormonal sehingga dapat memperberat reaksi peradangan. Radang gusi ini biasanya terjadi karena plak gigi telah mengalami pengapuran akibat dari sisa-sisa makanan, tambalan yang kurang baik, serta kualitas gigi tiruan yang kurang baik.
Ketidakseimbangan hormonal. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan. Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi.
Gejala
Pada trimester pertama hingga trimester ketiga kehamilan biasanya timbul pembesaran gusi yang mudah berdarah. Hal ini karena jaringan gusi merespons secara berlebihan terhadap iritasi lokal. Kemudian pada beberapa hari sebelum melahirkan dan seteah melahirkan keadaannya gusi akan kembali normal seperti sebelum hamil.
Gusi akan terlihat seperti membulat, permukaan licin mengilat, berwarna merah menyala, konsistensi lunak, mudah berdarah bila kena sentuhan.
Dampak
Bila selama kehamilan si ibu dibiarkan mengalami infeksi gigi, maka dapat mengakibatkan hormon prostaglandin (senyawa aktif yang diperoleh dari kelenjar prostata dan kandung mani) meningkat. Akibat peningkatan hormon prostaglandin ini rahim akan berkontraksi dan menegang. Keadaan kontraksi ini akan menekan si janin. Jika kontraksi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan bayi lahir sebelum waktunya atau prematur.
Karena sedang mual dan muntah, ditambah senang mengonsumsi makanan yang asam atau yang manis untuk mengurangi mual dan muntah, maka problem gigi makin bertumpuk. Karena makanan yang manis bisa menyebabkan pH mulut jadi asam. Padahal, semakin malas menyikat dan membersihkan gigi, semakin besar ancaman bagi si jabang bayi. Karena si ibu kehilangan nafsu makan, asupan makanan bagi jabang bayi pun berkurang. Bayi bisa lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
Selama kehamilan, ada banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dengan masalah kesehatan Anda, salah satunya adalah masalah kesehatan gigi.
Perawatan gigi adalah salah satu bagian terpenting dalam kesehatan kita setiap saat, dan perawatan gigi saat kehamilan menjadi lebih utama Ibu hamil mungkin akan mendapatkan bahwa gigi dan gusi lebih sensitive dan akan mudah berdarah saat mengosok gigi.
Perawatan kesehatan gigi yang benar akan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi. Selain itu juga mendukung suksesnya program Bulan Kesehatan gigi nasional di Indonesia, yang telah disepakati berlangsung mulai tanggal 12 September lalu hingga 29 Oktober 2011. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007 menunjukkan 72,1 % penduduk Indonesia mengalami caries pada gigi. Penduduk yang mengalami gangguan kesehatan gigi ini tentu saja termasuk ibu hamil dan wanita usia subur.
Dokter spesialis gigi, drg Noor Finda Finari dari RSIA Hermina Bogor mengungkapkan hasil penelitian menunjukkan 77 persen ibu dengan kelahiran bayi prematur atau berat bayi lahir rendah, mengalami infeksi gigi dan mulut. Penyebab lahir prematur atau berat bayi lahir rendah memang beragam, namun penelitian ini menunjukkan, kelahiran prematur juga dipengaruhi kondisi ibu yang mengalami masalah mulut dan gigi.
Masalah infeksi mulut dan gigi pada ibu hamil sebenarnya dapat dihindari dengan kebiasaan baik merawat gigi prakehamilan, juga saat hamil. Cara sederhananya adalah dengan selalu menjaga tingkat keasaman mulut, terutama saat hamil DGN BERKUMUR DAN GOSOK GIGI
"Cara menjaga tingkat keasaman mulut dan gigi sebenarnya sederhana saja dengan berkumur menggunakan air, menjalani kebiasaan banyak minum air putih, selain tentunya kebiasaan menyikat gigi secara teratur," jelas Finda.
Berkumur menjadi penting, apalagi pada ibu hamil di trimester pertama yang seringkali mengalami muntah. Sisa muntahan di mulut ini jika tak dibersihkan dengan baik akan menyebabkan infeksi. Kondisi mulut yang asam akibat sering muntah-muntah juga bisa menyebabkan lubang gigi.
"Kondisi asam menyebabkan mineral gigi larut dan menimbulkan lubang gigi. Ibu hamil perlu menjaga agar kondisi asam pada mulut tak terlalu lama, caranya dengan menetralisasi kondisi asam di mulut dengan minum air putih dan berkumur dengan air," jelasnya.
Pada masa hamil muda, biasanya ibu akan merasa mual pada pagi hati dan sering muntah. Dalam keadaan seperti ini, umumnya perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga tak jarang menimbulkan gangguan karies (gigi berlubang), gingivitis (radang pada gusi) dan sebagainya. Bila kerusakan-kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, bukan tidak mungkin hal ini dapat mengakibatkan komplikasi lebih lanjut. Infeksi rongga mulut, misalnya pulpitis (radang pada bagian lunak gigi mengandung pembuluh darah) yang menahun, bisa jadi menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Misalnya saja, menyebabkan radang pada ginjal, penyebaran mikroorganisme dalam darah, sampai sepsis (reaksi umum seperti demam karena bakteri) pada masa nifas. Bahkan mungkin saja infeksi tersebut mempengaruhi janin yang sedang dikandung.
Masalah kesehatan gigi yang sering terjadi selama kehamilan salah satunya adalah masalah gigi berlubang. Sakit GIGI selagi hamil tentu tak enak. Bukan hanya rasa sakit yang akan mengganggu kenyamanan selama hamil. Penanganan akan jadi lebih rumit, sebab ada beberapa bahan penambal GIGI yang harus dihindari ibu hamil. Gigi berlubang terlebih yang terjadi selama kehamilan bisa berakibat cukup fatal bagi keselamatan bayi yang Anda kandung. Masalah gigi berlubang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, menghambat perkembangan bayi yang dikandung dan bisa beresiko menimbulkan keguguran pada kehamilan Anda.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Heather Jaret, dari University of North Carolina. Menurutnya, ibu hamil yang mengalami sakit gigi kronis atau berat, berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Penyebabnya adalalah gigi berlubang memungkinkan bakteri masuk ke dalam pembuluh darah (sekitar gigi yang berlubang) yang nantinya bakteri tersebut dapat menyerang janin yang dikandung. Bila hal ini terjadi, resikonya adalah pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terhambat dan terganggu.
Sebuah studi yang dilakukan di Center of Oral and Systemic Diseases, University οf North Carolina menemukan fakta bahwa resiko dan akibat fatal yang ditimbulkan dari masalah gigi berlubang sama parahnya dengan resiko akibat konsumsi rokok dan alcohol selama kehamilan, sangat fatal sampai bisa menimbulkan keguguran.
Bakteri Streptococcus mutans yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai jantung sehingga menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil.
Selain itu, jika ibu hamil memiliki masalah kesehatan gigi yang cukup serius, maka produksi prostaglandin akan semakin meningkat. Bila hal ini terjadi, maka akan menimbulkan kontraksi pada rahim yang akhirnya bisa beresiko pada keguguran, khususnya selama kehamilan trimester pertama.
Masalah kesehatan gigi yang mungkin terjadi selama kehamilan sebenarnya tak hanya masalah gigi berlubang. Ada beberapa masalah gigi lainnya yang juga bisa membahayakan kondisi ibu hamil dan janin yang dikandung. Diantaranya adalah radang gusi, radang jaringan penyangga gigi, dan sejenis tumor.
· Radang gusi banyak terjadi pada wanita hamil, yaitu hampir 50 % wanita hamil mengalami keluhan radang gusi.
Radang gusi menyebabkan gusi menjadi merah, bengkak dan gusi bisa berdarah ketika menggosok gigi. Radang gusi disebabkan karena bakteri yang ada antara gigi dan gusi. Ketika makan, partikel kecil dari sisa makanan dapat menyelip diantara gigi dan gusi. Sisa makanan ini dapat mengundang bakteri sehingga menimbulkan peradangan.
Semua orang bisa mengalami radang gusi, namun ternyata, wanita hamil memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami radang gusi. Hal ini disebabkan karena selama hamil terjadi peningkatan hormone progesterone dan estrogen yang dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, khususnya ke gusi.
· Radang jaringan penyangga gigi/sakit gusi
Radang gusi jika dibiarkan bisa menimbulkan radang pada jaringan penyangga gigi, atau dikenal dengan istilah sakit gusi. Penyakit gusi ini merupakan infeksi yang cukup parah pada gusi yang menghancurkan jaringan penyangga gigi.
Penyakit gusi bisa menimbulkan efek yang merugikan bagi kesehatan, seperti perdarahan pada gusi, gigi copot, dan berbagai infeksi berbahaya lainnya. Penyakit ini juga perlu diwaspadai selama kehamilan, karena juga dapat meningkatkan resiko kelahiran premature dan BBLR.
· Tumor jaringan gusi
Tumor jaringan pada gusi dapat terbentuk bila wanita hamil mengalami radang gusi dan radang jaringan penyangga gigi. Penyakit ini sering juga disebut granuloma piogenik, tumor radang jaringan yang mengeluarkan nanah. Keluhan yang muncul dari penyakit ini adalah kesulitan dalam berbicara, menelan dan tentunya menimbulkan rasa nyeri dan sakit.
Untuk itu, wanita hamil atau yang berencana ingin hamil, harus menjaga kesehatan gigi dan mulut. Meskipun terkesan sepele, namun hal kecil ini bisa membawa dampak yang cukup serius bagi kondisi kehamilan Anda dan bayi Anda.
Hindari foto rontgen gigi saat hamil. Jika terpaksa harus dilakukan dalam keadaan emergensi, maka DRG akan melakukan langkah2 perlindungan terhadap ibu dan bayi. Tetap lakukan jadwal cek rutin, terutama akan adanya kelainan gusi akibat perubahan2 hormon yang dinamakan "pregnancy gingivitis". Lakukan perawatan dan kebersihan gigi sendiri untuk mencegah serta mengurangi risiko terkena kelainan gigi.
"Tidak disarankan mencabut gigi saat hamil. Sebaiknya tindakan cabut gigi dihindari hingga melahirkan. Meskipun efek obat anestesi tidak memengaruhi kehamilan, namun tindakan pencabutan menimbulkan efek stres pada ibu hamil, yang dapat memengaruhi psikis ibu yang juga berdampak pada janin," tambahnya.
Jika memang perlu melakukan tindakan cabut gigi sebaiknya dilakukan saat persiapan prakehamilan. Inilah sebabnya, penting bagi calon ibu untuk memeriksakan kesehatan tubuh secara menyeluruh sebelum hamil, untuk mencegah berbagai risiko kehamilan.
Sebaiknya dua perawatan mulut dan gigi tadi dilakukan pada trimester kedua, saat kondisi ibu hamil mulai stabil dan nyaman karena bentuk tubuh belum terlalu membesar.
Sumber lain menyebutkan :
Mengapa kesehatan Gigi dan Mulut penting bagi ibu hamil ?
1. Selama kehamilan ibu membutuhkan asupan zat makanan bergisi.
Bila ibu hamil mengalami gangguan pada mulut dan gigi maka kebutuhan pemenuhan makanan tersebut akan terganggu. Terutama bila ibu hamil mengalami caries atau gigi keropos dan berlubang ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik, akibatnya gisi janin kurang dan bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan.
2. Ibu hamil mengalami perubahan hormon baik itu progesteron maupun estrogen,
Dampak dari perubahan hormon kehamilan itu dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi, contoh ibu hamil trimester pertama sering muntah dan kelebihan air liur, rasanya ingin meludah terus menerus. Bila tidak rajin kumur dan menggosok gigi maka kuman dan bakteri penyakit mudah tumbuh , bau mulut ( halitosis ) dan jamur atau sariawan pada rongga mulut.
3. Peningkatan resiko terjadinya pembengkakan gusi maupun perdarahan pada gusi
Hal ini karena terjadi pelunakan dari jaringan daerah gusi akibat peningkatan hormon. kadang timbul benjolan - benjolan berwarna bengkak kemerahan pada gusi, dan gusi mudah berdarah
4. Terganggu kenyamanan dan kurang istirahat akibat sering sakit gigi dan ngilu
Pada saat hamil kondisi gigi yang mengalami caries akan bertambah parah akibat penyerapan kalsium dari tubuh ibu hamil yang dibutuhkan bayi untuk proses pertumbuhan.
5. Ibu hamil dengan keadaan gigi yang rusak cukup parah akan merangsang keluarnya hormon prostaglandin.
Hormon bersifat merangsang timbulnya kontraksi pada rahim. Bila terus menerus rahim berkontraksi maka kelahiran prematur bahkan keguguran dapat terjadi.
6. Infeksi pada gigi ibu hamil dapat menginfeksi janin dalam kandungan
Menurut hasil penelitian dari Journal Of Obstetrics Gynecology, Yiping Han peneliti dari Case Western Reserve University tahun 2010, melaporkan ibu yang gusinya terinfeksi dapat menularkan infeksi pada janin melalui peredaran darah plasenta. Pada kasus yang diteliti ini terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu ditemukan dalam tubuh janin dan mengakibatkan keguguran. Sementara itu North Carolina menemukan fakta bahwa Bakteri Streptococcus mutans yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai jantung dan menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil. ( kutipan, Intisari 2010 )
Sebelum merencanakan kehamilan, perhatikanlah keadaan rongga mulut dengan :
1. Bersihkan atau menghilangkan semua iritasi lokal yang ada seperti plak dan karang gigi
2. Menambal gigi-gigi yang berlubang
3. Mencabut sisa akar gigi
4. Memperbaiki gigi tiruan yang rusak
Lakukan penyikatan gigi secara benar dan gerakan sikat melingkar dengan hati hati di sela – sela gigi. Sikat gigi arah atas ke bawah dan sebaliknya arah bawah ke atas.
Bila menggunakan gigi palsu yang bisa dilepas lakukan perawatan dengan disikat bersih dan di rendam dengan cairan obat kumur agar tidak tumbuh jamur atau bakteri
5. Menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi yang sesuai dua kali sehari dan malam menjelang tidur
6. Hindari makanan terlalu panas,dingin dan asam, ngemil dan menggigit makanan yang terlalu keras.
7. Hindari kebiasaan menusuk - nusuk lubang pada gigi, terlebih dengan alat yang tidak bersih. Bila terdapat lubang lakukan perawatan gigi ke dokter.
8. Bersihkan plak atau karang gigi secara teratur ke dokter gigi.. Enam bulan sebelum menikah cek kesehatan gigi dan mulut ke dokter
9. Hindari kebiasaan merokok, karena racun nikotin merusak lapisan gigi
TIPS MENJAGA KESEHATAN GIGI UNTUK IBU HAMIL
1. Sebelum hamil, terlebih dahulu melakukan cek up kesehatan gigi kurang lebih selama 6 bulan sebelum merencanakan kehamilan.
Untuk kehamilan yang terencana, masalah gigi berlubang dan komplikasinya memang mungkin bisa diantisipasi. Namun, bagaimana untuk kehamilan yang tak terencana? Tentu akan berbahaya bila dalam kondisi seperti ini Anda mengalami masalah gigi berlubang. Bila terlambat ditangani, resiko yang cukup serius bisa mengintai Anda. Oleh karena itu, sebaiknya wanita baik yang berencana hamil atau tidak harus selalu menjaga kondisi kesehatan gigi dan mulutnya, salah satunya dengan cara melakukan cek up kesehatan gigi dan mulut.
2. Rajin menjaga kebersihan dan kesehatan gigi selama hamil
Begitu Anda datang ke dokter untuk memeriksakan gigi, jangan lupa memberitahukan bahwa Anda sedang hamil. Hal ini penting, karena dokter gigi mungkin saja perlu menghindari tindakan tertentu untuk ibu yang sedang hamil.
Perawatan GIGI paling dasar dan wajib adalah menggosok GIGI habis makan, paling tidak 2 – 3 kali sehari. Lalu melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan ke dokter GIGI selagi hamil.
Selama kehamilan, Anda perlu juga mengunjungi dokter gigi paling tidak sekali selama masa kehamilan Anda. Biasanya cek up kesehatan gigi selama kehamilan ini sebaiknya dilakukan pada trimester kedua kehamilan, setelah organ vital bayi yang dikandung sudah terbentuk. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan resiko yang mungkin terjadi pada bayi akibat pemeriksaan dan proses pembersihan gigi.
3. Apabila sudah terlanjur mengalami masalah gigi selama kehamilan, maka dokter perlu mengambil tindakan untuk menangani masalah ini. Namun, segala tindakan seperti obat pemutih gigi, dan obat-obatan lainnya, penggunaan X ray selama pemeriksaan gigi, sebaiknya dilakukan setelah bayi Anda lahir. Meskipun X ray gigi menggunakan radiasi yang cukup kecil, namun tentunya harus dihindari untuk lebih meminimalisir efek negative yang mungkin timbul pada bayi.
4. Jaga kesehatan gigi Anda dengan cara rajin menggosok gigi (2 kali sehari) dan pilih pasta gigi yang akan membuat kondisi mulut menjadi lebih segar sehingga tidak mudah mual (biasanya selama hamil ibu hamil mudah sekali merasa mual dan muntah).
5. Kurangi konsumsi makanan yang manis dan asam karena jenis makanan seperti itu cenderung bisa menimbulkan masalah kerusakan pada gigi.
6. Konsumsi buah buahan berserat yang banyak mengandung vitamin C
7. Penuhi kebutuhan kalsium sesuai dengan anjuran dokter atau bidan, terutama dari sumber zat makanan alami.
8. Gunakan benang GIGI (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan yang menyelip di antara geligi.
9. Usahakan menggunakan pasta gigi mengandung flouride karena bisa membantu mencegah gigi berlubang sebagai tempat sarang kuman.
10. Hindari minum soda. Karena soda mengandung banyak gula yang bisa mempercepat proses pengrusakan pada gigi.
11. Jangan lupa mengonsumsi makanan mengandung kalsium karena perkembangan GIGI si kecil ditentukan sejak trimester pertama.
12. Pilihlah sikat gigi yang lembut dan berkualitas baik dan sikatlah gigi lebih berhati-hati.
13. Gunakan pasta GIGI yang membuat mulut segar agar Anda tidak merasa mual. Kini pilihan aroma beraneka yang bisa dipilih ibu hamil. Pilih yang sesuai dengan preferensi Anda.
14. Makanlah makanan sehat selama kehamilan terutama makanan yang mengandung kalsium, vitamin B 12 dan vitamin C, karena kandungan ini baik untuk kesehatan gigi dan gusi.
15. Wanita hamil biasanya mengalami muntah, setelah muntah pastikan Anda berkumur-kumur dengan air hangat atau cairan pembersih mulut antibakteri untuk membersihkan asam lambung yang masih tersisa di dalam mulut, karena asam ini dapat merusak gigi Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda, khususnya Anda yang sedang hamil agar lebih bisa menjaga dan memperhatikan kesehatan gigi dan mulut Anda.
SUMBER :
http://www.hypno-birthing.web.id/?p=408
http://www.drdidispog.com/2009/03/perawatan-gigi-saat-hamil.html
http://www.motherandbaby.co.id/artikel/baca/2011/874/Merawat-Gigi-Saat-Hamil.html
http://female.kompas.com/read/2011/12/22/15152458/Pentingnya.Berkumur.Setelah.Muntah.pada.Ibu.Hamil
http://setengahbaya.info/arsip/perawatan-gigi-saat-hamil.html
http://uraeka.com/725/menghindari-sakit-gigi-saat-hamil
http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5336
ada juga nih masalah gigi retak,, baca yoo…. J
GIGI RETAK SAAT HAMIL
Kasus gigi retak bisa terjadi pada siapa saja, tidak khusus terjadi saat hamil. Namun memang, ketika hamil, kebutuhan kalsium akan meningkat. Tapi sekali lagi, hal ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keadaan gigi. Kebetulan saja, gigi Moms retak tepat saat hamil.
Gigi retak bisa disebabkan karena melemahnya struktur gigi karena berlubang atau sudah ada tambalan yang cukup besar. Dan kecelakaan atau tekanan kunyah yang terlalu besar melebihi daya tahan gigi tersebut.
Perawatan gigi retak
Quote: Mengatasi gigi retak bergantung pada kondisi gigi itu sendiri;
1. Bila retaknya hanya berupa garis dan fragmen (gigi belum terpisah, hanya retak dan belum sampai patah secara terpisah-pisah), ada kemungkinan gigi dapat dipertahankan dengan memasang cincin (band) di sekeliling gigi tersebut sebagai perawatan darurat sebelum melakukan tambalan tetap.
2. Bila gigi retak dan pecah menjadi dua fragmen atau lebih dan ada fragmen yang goyang dan mengganggu sekali -sakit bila terkena makanan atau mengunyah- boleh dilakukan pencabutan tapi hanya pada fragmen yang goyang saja.
3. Bila gigi retak dan pecah menjadi dua fragmen atau lebih tapi keduanya tidak terlalu goyang, artinya garis patah berada jauh di dalam tulang, dan membutuhkan tindakan pencabutan pada kedua fragmen. Untuk kasus ini, pencabutan dilakukan pada trimester kedua. Bila sudah memasuki trimester III disarankan prosedur pencabutan ditunda hingga melahirkan. Karena, stres yg dialami bumil ketika prosedur pencabutan dapat memicu terjadinya kelahiran prematur (pada trimester III) atau keguguran (pada trimester I).
Tidak sebabkan autis
Moms tak perlu khawatir, teknik pengobatan pada gigi reta-retak tidak menyebabkan bayi yang dilahirkan kelak menjadi autis. Tapi sebaiknya, saat hamil hindari melakukan foto rontgen, batasi mengonsumsi antibiotik dan analgetik (jenis-jenis yang diperbolehkan saja). Karena bisa mengganggu kehamilan dan juga janin. Jadi sebaiknya, lakukan pemeriksaan gigi sebelum merencanakan kehamilan. Dan tuntaskan perawatan gigi untuk menghindari masalah gigi selama masa kehamilan
http://www.forumkami.net/family-baby/177660-penyebab-tips-merawat-gigi-ibu-hamil-retak.html
Masalah gigi yang lain,, disimak yuukk J
Ronsen Gigi Saat Hamil, Bolehkah?
Dear Drg. Wina,
Saya tengah hamil 7 minggu, gigi geraham bungsu saya baru tumbuh yang sakitnya bukan alang kepalang. Maunya sih ke dokter gigi, dan dicabut saja, tetapi saya pernah dengar bahwa kalau sedang hamil, tidak boleh rontgen (termasuk gigi). Adakah jalan keluar yang lain? Mohon saran. Terima kasih.
Intan Prabawa
Green Ville, Jakarta Barat
Jawaban :
Ibu Intan yang baik,
Memang terjadinya sakit gigi pada saat hamil merupakan dilema, baik bagi pasien (takut terjadinya masalah pada janin karena perawatan gigi) maupun bagi dokter gigi yang merawat. Oleh karena itu, kesehatan gigi sebaiknya diperiksakan terlebih dahulu ke dokter gigi sebelum merencanakan kehamilan.
Infeksi gigi pada masa kehamilan merupakan suatu masalah yang serius, karena kuman di rongga mulut dapat menyebar ke organ-organ lain di tubuh. Bahkan beberapa studi telah menghubungkan infeksi gusi dengan berat badan lahir bayi yang rendah dan kelahiran prematur. Dalam kasus geraham bungsu Ibu yang mau tumbuh, ada beberapa kemungkinan:
rasa sakit hanya karena gigi yang mau tumbuh tapi posisinya normal
rasa sakit karena adanya peradangan gusi yang menutupi geraham bungsu yang hendak tumbuh
rasa sakit karena si geraham bungsu menekan gigi sebelahnya sehingga tidak mungkin dapat tumbuh keluar dengan baik
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi untuk menentukan penyebabnya. Apabila hanya sekadar rasa sakit akibat proses gigi tumbuh maka berikan obat penghilang sakit yang aman selama masa kehamilan, sedangkan bila ada infeksi maka Ibu dapat diberikan antibiotik yang juga aman.
Beberapa jenis perawatan gigi, terutama untuk menghilangkan sakit, dapat dilakukan dengan aman pada masa kehamilan. Namun tindakan pencabutan sebaiknya ditunda sampai Ibu melahirkan. Tindakan x-ray gigi, apabila memang sangat perlu, dapat dilakukan. Umumnya dilakukan setelah trimester kedua, dan bagian abdomen harus ditutup dengan 2 apron x-ray untuk mencegah radiasi mencapai janin.
Sumber : http://www.anakku.net/ronsen-gigi-saat-hamil-bolehkah/
Label: kehamilan
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda