Blogger Template by Blogcrowds


Menyetir Mobil Untuk Ibu Hamil

By: dhatulumm

Banyak yang bilang, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menyetir mobil. Pasalnya, menyetir mobil tergolong aktivitas berisiko tinggi. Benarkah?

Perlu diketahui, bahwa ibu hamil bukanlah perempuan yang sedang sakit. Asalkan tidak menganggu kehamilan, ibu justru disarankan untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Ke kantor, bersosialisasi, berolahraga, jalan-jalan, melakukan hobi lain di rumah atau bahkan menyetir mobil sendiri. Tentu saja, semua ini harus dilakukan sesuai dengan kekuatan tubuh dan dihentikan sampai saat tiba waktunya melahirkan.

ADAKAH BATASAN TERTENTU??

Para ahli kesehatan sepakat bahwa hingga kandungan berusia menjelang sebelum tujuh bulan, ibu hamil masih diperbolehkan menyetir mobil. Hal ini disebabkan karena perut ibu masih relatif kecil dan janin masih dapat bergerak bebas dalam air ketuban yang juga bersifat meredam getaran.

Namun segera hentikan kegiatan menyetir mobil ini ketika usia kandungan mulai memasuki usia tujuh bulan. Kalaupun terpaksa dilakukan, pastikan bahwa ibu tidak merasa sakit, nyeri pada perut, mual, atau mengalami kontraksi berlebihan pada otot perut dan panggul.

KAPAN BOLEH MENYETIR SAAT HAMIL??

Waktu yang aman, biasanya pada usia kehamilan 18-24 minggu. Kalau pada awal kehamilan, janin masih fragile, sangat sensitif terhadap guncangan." Ini berarti, lebih baik ibu jadi penumpang saja, itu pun harus meminta pada sopir untuk berjalan pelan-pelan dan menghindari jalan yang jelek serta berlubang. Sedangkan di usia 7 bulan, pada kondisi ini sama sekali tak disarankan untuk mengemudi. "Karena perut dan setir sudah mepet. Lagi pula, safety belt biasanya sudah tak muat lagi. Padahal safety belt amat esensial untuk dikenakan, apalagi di waktu hamil." Selain itu, karena kondisi perut dan setir yang sudah mepet, sedikit benturan saja dapat menyebabkan trauma pada plasenta dan janin. Yang perlu disadari pula, mengemudi dalam keadaan hamil bukanlah hal mudah dan menyenangkan, karena dilakukan dalam keadaan "tidak biasa".


HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Jangan memaksakan diri dan jangan jadikan aktivitas ini sebagai keharusan. Bagaimana pun juga kondisi perempuan yang sedang hamil berbeda.

2. Aturlah jarak antara perut kamu dan pegangan kemudi sekitar 10 cm

3. Hindari menggunakan heandphone, sekalipun menggunkaan headset. Kecuali, pada saat kamu sedang berhenti menunggu lampu merah, atau dalam antrean kemacetan yang cukupn panjang. Begitu pula untuk membaca dan menjawab sms.

4. Jangan memaksakan diri bila kebetulan kondisi mobil tidak memungkinkan. Hindari mobil-mobil yang bisa menimbulkan banyak guncangan. Sedan berukuran sedang dan berjenis automatic adalah pilihan yang tepat. Sebisa mungkin pilih pula yang interiornya nyaman dan lapang serta lekukan kursi yang nyaman. Hindari mobil-mobil dengan ukuran besar yang cenderung lebih berat untuk dikemudikan, apalagi bila tidak disertai dengan power steering.

5. Jangan memilih stasiun radio atau lagu pada CD ketika sedang melaju di jalan. Lakukan hal tersebut pada saat sedang berhenti menunggu lampu merah.

6. Pastikan kondisi ibu hamil sedang benar-benar sehat dan sama sekali tidak mengalami gangguan kehamilan. Misalnya, ibu hamil tidak mengalami perdarahan atau kejang perut.

7. Hindari mobil-mobil besar seperti jip. Sebaiknya pilih mobil bersuspensi lembut. Sistem suspensi yang lembut akan menjamin getaran cepat hilang dan getaran yang ditimbulkanpun juga tidak terlampau hebat. Umumnya karakteristik getaran ini dihasilkan oleh sistem suspensi mobil yang menggunakan jenis per keong (helical spring), seperti yang banyak digunakan oleh mobil berjenis sedan, city car, van, dan sebagian minibus keluaran terbaru.

8. Hindari rute jalan yang berlubang-lubang atau yang jelek sekali. Jika menemui jalan berlubang atau polisi tidur maka kurangi sebanyak mungkin kecepatan mobil untuk menghindar dari guncangan yang terlalu keras

9. Jarak Tempuh Jarak perjalanan yang terlalu jauh juga harus dicermati. Selain membuat pegal saat duduk mengemudi, juga mengurangi daya tahan tubuh. "Usahakan jangan lebih dari satu jam, karena orang hamil sering kencing." Nah, bila dirasa sudah terlalu jauh berjalan atau jalan sangat macet, pinggirkan mobil di tempat yang aman atau cari restoran. Manfaatkan untuk buang air kecil dan beristirahat.

10. Parkir Parkir mobil juga harus diperhatikan. Jangan memaksa parkir di tempat yang penuh karena akan menyulitkan pada saat keluar dari mobil. "Sayangnya di Indonesia sangat sedikit gedung-gedung yang menyediakan parkir khusus untuk wanita dan orang cacat. Nah, untuk memarkir ini, sarannya, carilah parkir yang masih memungkinkan pintu dapat dibuka lebar-lebar untuk memudahkan masuk dan keluar dari mobil.

11. Jika dalam perjalanan tiba-tiba ibu hamil tiba-tiba mengalami kontraksi ringan, sebaiknya minggirkan mobil di tempat yang aman lalu beristirahatlah sejenak dengan merebahkan posisi jok sampai merasa normal kembali. Namun, jika kontraksi terjadi berulang dan cukup berat, maka lebih baik hentikan mobil dengan segera lalu hubungi seseorang atau salah satu anggota kelurga untuk membantu Anda.

12. Agar lingkar kemudi mobil tidak mengenai perut, mundurkan jok untuk memberi ruang lebih besar, sambil memperhatikan bahwa kaki tetap dapat menjangkau pedal gas, kopling, dan rem. Sandaran jok diusahakan tak terlampau tegak. Jika perlu tambahkan bantal untuk menyangga tulang punggung.


13. Sabuk pengaman juga jangan dilupakan. Kenakanlah selalu untuk menghindari benturan perut dengan setir atau dashboard jika mobil terpaksa berhenti mendadak. Tak perlu ragu atau khawatir sabuk pengaman akan membahayakan bayi dalam kandungan, karena sabuk itu telah didesain agar tidak menekan bagian rongga rahim ibu hamil.

Seat Belt Sabuk pengaman harus selalu digunakan, entah saat menyetir mobil sendiri atau kala jadi penumpang. "Kalau dikenakan dengan benar, akan melindungi ibu dan janinnya," kata Hasnah memastikan. Cara memakainya, sabuk bagian pinggang harus dilingkarkan dengan nyaman di bawah perut yang paling menonjol melingkar sepanjang pinggul. Sedangkan sabuk bagian atas harus di atas bagian perut yang paling menonjol. Jangan memakai sabuk menyilang di perut yang menonjol karena sentakan mendadak dapat mencederai plasenta. Tubuh ibu dan cairan ketuban di kandungan memang memberikan bantalan dan perlindungan bagi janin. Ini berarti cara terbaik melindunginya adalah melindungi tubuh ibu sendiri dengan mengenakan sabuk pengaman pada posisi yang tepat.

14. Selalu membawa minuman dalam botol yang berisi air putih, teh, atau air jeruk. Minuman dibutuhkan untuk menekan rasa mual sekaligus mengganti cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat. Patut diingat bahwa mengemudi adalah aktivitas dinamis yang membutuhkan konsentrasi dan melibatkan semua otot tubuh. Akibatnya, tanpa disadari keringat mudah keluar sekalipun mobil dilengkapi AC.

15. Tapi memang sebaiknya sebelum menyetir, konsultasikan dulu ke dokter kandungan dan patuhi hal-hal yang dilarang ataupun yang disarankan

16. Keadaan Darurat/Tabrakan Meski tak diharapkan, jangan lupa bersiap-siap menghadapi mogok atau keadaan darurat. Jika ban kempes, minta pada orang lain untuk menolong membantu menggantikan. Jika terjadi tabrakan, "Dalam kasus tabrakan ringan sekalipun, meski kelihatannya tidak apa-apa, tetap harus diperiksakan ke dokter," tegas Hasnah. Ditabrak dari belakang, misal, bisa memberikan benturan cukup parah. Tubuh seorang ibu memang bisa melindungi plasenta, tapi bila sentakannya cukup parah, plasenta dapat cedera atau bahkan lepas seluruhnya dari rahim. Bila terjadi tabrakan cukup parah, segera ke rumah sakit terdekat dan jangan lupa memberi tahu jenis darah dan rhesus (negatif) supaya tak terjadi hemolisa. Bila timbul flek atau perdarahan selama mengemudi, segera pinggirkan mobil, pakai pembalut atau tutupi dengan handuk. Selanjutnya segera belokkan mobil ke rumah sakit terdekat.

YANG TIDAK BOLEH MENYETIR MOBIL SAAT HAMIL

Ada beberapa kondisi kehamilan yang membuat seorang ibu benar-benar tak dianjurkan untuk menyetir. Kondisi itu, salah satunya bila kehamilan si ibu termasuk berisiko tinggi. Misal, sering keguguran, ari-arinya ada di bawah, punya penyakit darah tinggi, diabetes atau ginjal, dan semua penyakit yang bersifat patologis.

***semoga bermanfaat***

SUMBER :

http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5095&_page=1

http://www.infobunda.com/pages/newforum/posts.php?topic=9330

http://www.koranjitu.com/lifestyle/tips-tips/tips-tips%20seputar%20kendaraan/detail_berita.php?ID=2458

SIKAP TUBUH SAAT HAMIL

By: dhatulumm


Pada waktu hamil muda, aktivitas bisa berlangsung dengan prima tanpa adanya perasaan tak nyaman. Tapi memasuki kehamilan empat atau lima bulan, bahkan mendekati persalinan, kala melakukan aktivitas jongkok atau tidur misalnya, dapat timbul masalah. Nafas pun terasa sesak karena rahim yang membesar mendorong ke segala arah, baik ke atas maupun ke samping. Ia akan mendorong/menekan lambung, diafragma dan paru-paru.

Pada prinsipnya posisi jongkok, berdiri, duduk, maupun tidur bagi orang hamil sama saja seperti kala tak hamil. Namun, karena adanya suatu beban dan pendorongan alat-alat organ dalam tubuh, maka perlu perhatian ekstra agar tetap nyaman dan rileks.

Sikap tubuh yang baik dan benar berdampak positif terhadap kesehatan kehamilan dan janin lho…Salah satu sikap tubuh yang harus diperhatikan adalah duduk maupun berdiri, yaitu jangan kelamaan.

Memang, gangguan yang muncul bisa dikatakan bukan masalah serius. Tapi, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, merepotkan, dan mengganggu penampilan. Jadi, lebih baik bila kita memperkecil risiko bukan?

Lalu, bagaimana bila pekerjaan yang mengharuskan kita berada dalam posisi tersebut, atau kita sedang dalam suatu perjalanan panjang? Jangan khawatir ada tips-tipsnya J

Asalkan tahu posisi yang tepat, kehamilan bukanlah kendala dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

TIPS DUDUK SAAT HAMIL

Posisi duduk yang baik pada orang hamil sama halnya dengan posisi duduk orang tak hamil. Usahakan duduk serileks mungkin agar tak merasa pegal dan sakit.

1. Duduklah dengan punggung tegak, paha sejajar dengan lantai, dan telapak kaki menempel rata pada lantai. Bila kursi terlalu tinggi dan tidak dapat diubah, berilah ganjalan pada kaki (bisa berupa kursi kecil), agar peredaran darah tetap lancar. Ganjal belakang punggung dengan bantal yang empuk. Jangan duduk menyilangkan kaki.

2. Bila sedang bekerja di depan komputer atau duduk lama di depan meja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, ambillah waktu beberapa menit untuk peregangan, paling sedikit setiap jam. Caranya, bangun dan lakukan gerakan seperti memutar kepala pelan-pelan. Atau, duduk di kursi dengan lutut terbuka, angkat kedua lengan sejajar dengan pundak, kemudian tarik ke depan sejauh mungkin. Lalu, putar tubuh ke kanan atau ke kiri (seperti menggeliat).

3. Bila sedang dalam perjalanan panjang dengan naik mobil sendiri, berhenti sejenak, turun lalu berjalan-jalan di sekeliling mobil sekitar 10 menit.

4. Bila bepergian dengan kereta api atau pesawat terbang, berdiri sekitar tempat duduk atau berjalan sepanjang gang. Manfaatkan sandaran kaki saat duduk, atau bila bangku di sebelah, letakkan kaki di atasnya. Lebih nyaman lagi bila sepatu dilepas.

5. Sebaiknya, saat duduk, bagian belakang tubuh bersandar pada sandaran kursi dengan posisi lurus. Duduklah agak ke depan sehingga bagian bawah belakang kontak dengan sandaran kursinya. Dengan demikian, otot-otot pun bisa rileks.

6. Kaki sebaiknya harus sampai ke lantai. Jika tak sampai, bisa dengan menempatkan bangku kecil di bawahnya untuk tempat kaki. Pokoknya, jangan sampai kaki menggantung karena tak baik buat sirkulasi darah. Darah yang mengalir turun ke bawah akan sulit atau kurang lancar untuk kembali ke atas

7. Ibu hamil sebaiknya tidak duduk terlalu lama. Setiap dua jam sekali ambil seling waktu, minimal 5 menit, untuk berjalan-jalan sebentar. “Jadi, bila dalam perjalanan, misalnya naik kereta atau kendaraan pribadi, jangan duduk terus, harus ada istirahatnya dengan berjalan-jalan sebentar.” Karena, kalau duduk berdiam terlalu lama, sirkulasi darah tidak berjalan dengan baik. Selain itu, bisa terjadi pelebaran pembuluh darah balik. “Apalagi semasa hamil, beban lebih besar dan berat,” terang Suharjanti.

TIPS BERDIRI UNTUK IBU HAMIL

Sikap berdiri bagi ibu hamil sebaiknya sama saja seperti kala ia tak hamil. Yaitu, berdiri dengan posisi tubuh lurus. “Dengan tubuh yang lurus, justru Anda dapat mengendorkan otot-otot yang tegang.” Itu akan terasa lebih rileks,” ujar Suharjanti. “Sementara kalau agak membungkuk, maka Anda menekan perut,” terang Suharjanti.

Berdiri pun sebaiknya jangan lama-lama. Sebab, dengan adanya beban dalam perut maka penekanannya ke bawah. Aliran darah akan turun ke bawah dan kembalinya akan sulit atau kurang lancar, sehingga bisa terjadi pelebaran pembuluh darah balik di kaki. Bila terpaksa harus berdiri dalam waktu lama, misalnya dalam perjalanan dengan angkutan umum, usahakan tidak bertumpu pada kedua kaki secara simetris. Tetapi bertumpu pada satu kaki bergantian dan buatlah serileks mungkin.

Kalau memungkinkan, daripada berdiri diam dalam waktu lama, ada baiknya sambil berjalan-jalan. “Kemudian, bila sudah sampai tujuan sediakan kursi lain. Duduk, kemudian kaki diselonjorkan ditopang oleh kursi, bantal atau tidur berbaring dan angkat kaki ke tembok atau menaruh bantal di bawah kaki. Dengan demikian ada waktu buat kaki untuk istirahat. “Cara ini sekaligus sebagai upaya menghindari pelebaran pembuluh darah di kaki. Terlebih lagi, pada kehamilan sirkulasi darah memang lebih banyak dan aktif.”

Sumber lain menyebutkan :

http://www.hypno-birthing.web.id/?page_id=41

- Bila harus bekerja dengan berdiri cukup lama, biasakanlah berdiri dengan tegak (kedua kaki sedikit meregang), bahu tetap lemas, dada diangkat, dan bokong ditarik sambil menahan perut.

- Agar tidak cepat lelah ketika berdiri, angkatlah salah satu kaki dan letakkan di atas penyangga kaki setinggi 10-15 cm. Ini bertujuan untuk menghindari terjadinya tegangan di dasar punggung. Lakukan secara bergantian dengan kaki yang lain.

- Bila mungkin, hentikan pekerjaan sejenak, lalu tempelkan tubuh bagian belakang pada tembok dengan posisi tegak lurus (kaki diregangkan). Turunkan badan perlahan dengan menekuk kaki sampai terasa adanya tarikan di otot paha (jangan sampai terasa sakit).

- Sempatkan beristirahat dan lakukan peregangan di kaki dan pergelangan kaki. Caranya, duduk di lantai dengan kaki lurus ke depan, lalu gerak-gerakkan pergelangan kaki (diputar-putar, tarik telapak kaki ke arah dalam, angkat tumit dengan ujung jari tetap di lantai, atau sebaliknya angkat ujung jari kaki sementara tumit tetap menempel di lantai).

- Bila merasa pusing, misalnya mengalami penurunan tekanan darah (hipotensi) akibat berdiri terlalu lama, segera cari tempat yang nyaman untuk duduk atau beristirahat sejenak.

Ini Alasannya

Beberapa gangguan yang sering dikeluhkan akibat kelamaan duduk atau berdiri, yaitu:

- Pegal dan lelah.

- Kram kaki.

- Nyeri pinggang bawah.

- Pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki.

- Varises (pelebaran pembuluh darah).

- Kontraksi dini.

BANGUN DARI TIDUR

Jika Anda hendak bangun dari tidur-tiduran, sebaiknya hindari perubahan posisi yang secara tiba-tiba. Jangan samakan Anda seperti saat belum hamil. “Bangun tergesa-gesa ini hanya akan membuat Anda pusing. Selain itu, perut pun akan tegang, sakit, dan menimbulkan kontraksi,” ujar Suharjanti.

Jadi, jika hendak bangun dari tidur, gulingkan badan ke sisi tempat tidur secara perlahan. Kemudian, gunakan satu tangan menahan tubuh untuk membantu posisi duduk dan kedua kaki diayunkan turun ke sisi tempat tidur. Namun, jangan buru-buru berdiri. Duduklah sebentar beberapa menit. Setelah itu, barulah Anda mengangkat tubuh Anda dengan bantuan kedua tangan yang menekan tempat tidur untuk posisi berdiri. Nah, dengan cara demikian maka otot-otot perut pun akan terasa rileks.

Kadang, kerap pula terjadi kram kaki dengan gejala awal kesemutan saat ibu hamil bangun dari tidur. Hal ini terjadi karena kedinginan atau karena kurangnya kalsium. Untuk itu, jika kram mulai terjadi, luruskan kaki dan tekuk jari-jemari kaki kearah muka sampai terasa otot-otot kaki rileks.

BANGUN DARI DUDUK

Sama seperti bangun dari tidur, bangun dari duduk pun harus hati-hati. Pada masa hamil, beban cenderung ke depan, sehingga untuk bangun dari kursi sebaiknya dengan menggeser tubuh ke sisi depan kursi. Satu kaki agak maju menjejak di lantai dibanding satunya lagi, kemudian badan agak dicondongkan ke depan. Gunakan kedua tangan memegang paha untuk menumpu, begitupun kaki agak mendorong tubuh ke posisi berdiri. Lakukan gerakan ini seenak mungkin.

Bila ingin bangkit dari duduk di lantai, maka menyampinglah ke salah satu sisi. Caranya, gunakan tangan untuk mendorong tubuh ke posisi duduk menyamping, kemudian posisi berdiri di atas kedua lutut. Angkat satu lutut dengan menjejak di lantai dan letakkan tangan di atas paha sebagai tumpuan untuk bangkit ke posisi berdiri. Selain itu, gunakan otot tangan dan kaki untuk membantu.

MENGANGKAT BEBAN

Meski tak hamil pun, sebaiknya dalam mengangkat beban posisinya harus simetris antara tangan kanan dan kiri. Jika tidak, tentu akan terasa sakit pada tubuh karena berat beban yang diangkat menjadi tak seimbang.

Untuk ibu hamil, sebetulnya tak dianjurkan mengangkat beban terlalu berat. Karena jika mengangkat suatu beban, semua otot-ototnya akan bekerja. Dikhawatirkan otot-otot perut pun akan ketarik sehingga menjadi tegang dan menimbulkan kontraksi.

BERJONGKOK

Seringkali bila ingin mengambil benda yang terjatuh, ibu hamil tak terlalu memperhatikan posisi tubuhnya. Langsung main ambil begitu saja. Padahal, seharusnya jangan langsung membungkukkan badan karena efeknya pada peregangan otot belakang dan keseimbangan. “Tarikan otot belakang yang terjadi menjadi tak seimbang sehingga bisa menimbulkan rasa sakit. Apalagi pada ibu hamil yang bebannya pun sudah berat,” ujar Suharjanti.

Untuk menghindari ketegangan otot-otot belakang, sebaiknya dalam mengambil benda yang terjatuh di lantai harus dengan menurunkan badan dan berjongkok. Jika benda tersebut berada di kolong meja misalnya, cara mengambilnya dengan menurunkan badan dan kedua lutut ditekuk sambil membungkukkan badan.

Jika akan berdiri kembali, sebaiknya sebelah tangan berpegangan atau bertumpu dan kaki pun mendorong tubuh untuk ke posisi berdiri. Jadi, menggunakan otot-otot tangan dan kaki.

NAIK-TURUN TANGGA

Bagi orang hamil yang kondisi fisiknya baik dan biasa berolahraga, tentunya naik-turun tangga tak jadi masalah. Malahan akan membuat pernafasan menjadi baik. Namun berbeda dengan ibu hamil. Jika tak hati-hati, maka posisi yang kurang tepat saat turun tangga bisa membuat ibu hamil terjatuh.

Ketika naik tangga, kemungkinan untuk jatuh memang kecil sekali. Posisi tubuh saat naik tangga tetap dengan badan yang lurus dan tetap dengan posisi tulang belakang lurus pula. Ini akan menjaga keseimbangan dan menguatkan kerja otot-otot kaki.

Justru yang harus diwaspadai adalah posisi tubuh saat turun. Karena beban di perutnya, ibu hamil cenderung turun dengan posisi condong ke depan. Sehingga kalau tak hati-hati bisa membuatnya jatuh.

“Juga perlu diperhatikan bahwa naik turun tangga itu tergantung kekuatan atau kesanggupan ibu. Bagaimana kondisi fisik dan kehamilannya. Mungkin memang akan ada penekanan. Nah, kalau sering merasa kencang-kencang, tegang atau kontraksi, sebaiknya tak naik turun tangga. Karena naik turun tangga itu seperti olahraga,” saran Suharjanti lebih lanjut.

TIDUR

Setelah kehamilan membesar, sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi kepala agak tinggi. Hindari tidur dengan posisi datar, karena semakin datar, tekanan rahim pada paru-paru semakin besar dan bisa membuat sesak. Seandainya terjadi sesak nafas, berlatihlah pernafasan dengan cara: menarik, menahan, dan mengeluarkan nafas, seperti yang biasanya dilakukan pada senam hamil di usia kehamilan 6-7 bulan.

Jadi, bila Anda suka tidur telentang, taruhlah bantal di bawah bahu, dan kepala untuk menghindari sesak. Taruhlah pula bantal di bawah kaki untuk menghindari pengumpulan darah di kaki.

Kemudian bila Anda menginginkan tidur malam yang nyaman, berbaringlah miring ke sebelah kiri dengan lutut agak ditekuk dan ditaruh bantal diantaranya. Taruh bantal pula di bawah kepala, bahu, senyaman mungkin. Posisi tangan dapat diletakkan senyaman mungkin. Sesekali untuk menghindari rasa pegal dan sakit, boleh bolak-balik ke sisi kanan.

Dengan berbaring ke sisi kiri ini, sekaligus menghindari rahim yang membesar menekan pembuluh darah yang besar. Sehingga sirkulasi darah ke janin pun tak terganggu. Sebab, jika aliran pembuluh darah terganggu, maka fungsi sirkulasi ke janin pun tak berjalan dengan baik. Akibatnya, janin kurang mendapatkan masukan makanan, sehingga dapat mengganggu pertumbuhannya.

Posisi miring ini nyaman untuk tidur, beristirahat, menonton televisi, dan juga membaca. Entah itu di tempat tidur ataupun di kursi panjan

SUMBER :

Dewi Handajani

Konsultasi ilmiah: dr. Ali Sungkar, Sp.OG, POGI Jaya, Divisi Fetomaternal, Departemen Kebidanan dan Kandungan, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

http://www.ojimori.com/2011/09/20/posisi-duduk-dan-berdiri-ibu-hamil/

http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/25/sikap-tubuh-saat-hamil/


YOGA untuk IBU HAMIL
by : dhatulumm







Wanita hamil sering kali menghindari olahraga dengan alasan menjaga kesehatan kehamilan. Padahal, ada beberapa olahraga yang sangat cocok dilakukan saat hamil — misalnya yoga.

Semua ibu hamil (bumil) pasti menginginkan bayi yang dilahirkan sehat. Berbagai cara pun dilakukan agar janin yang dikandungnya sehat dan kelak terlahir sehat juga. Antara lain menjaga pola makan hingga periksa rutin ke dokter kandungan. Nah bila Anda ingin janin yang Anda kandung sehat dan nyaman, yoga mungkin bisa dipilih sebagai salah satu caranya. Pasalnya yoga hamil yang tak hanya membuat janin sehat, tetapi juga merasa rileks dan nyaman.

Yoga merupakan salah satu gerakan seni olah tubuh dan pernapasan yang berasal dari India. Yoga bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk oleh ibu hamil. Yoga hamil membantu ibu untuk terhubung dengan sang jabang bayi dan tubuhnya sendiri melalui latihan mendalam dan membangun kewaspaadaan pada saat proses kelahiran atau melahirkan.


MANFAAT

1. Melatih postur tubuh yang baik, tegap, dan kuat di sepanjang kehamilan.

2. Melancarkan aliran darah. Memperlancar supply oksigen, nutrisi dan vitamin dari makanan ke janin.

3. Menguatkan otot punggung, membuatnya lebih kuat untuk menyangga beban kehamilan dan menghindarkan dari cedera punggung atau sakit pinggang.

4. Melatih otot – otot dasar panggul – perineum – yang berfungsi sebagai otot kelahiran, untuk kuat menyangga beban kehamilan dan juga menyangga kandung kemih dan usus besar. Semakin elastis otot dasar panggul, semakin mudah untuk menjalani proses kelahiran dan semakin cepat pula proses pemulihan pasca melahirkannya.

5. Membantu mengurangi/mengatasi ketidaknyamanan fisik selama kehamilan seperti morning sickness, sakit punggung, sakit pinggang, weak bladder, heartburn, konstipasi

6. Dengan berlatih yoga, para ibu hamil bisa mengendurkan otot-otot di seluruh tubuhnya. Relaksasi yang juga merupakan salah satu inti dari berlatih yoga juga dapat mengurangi kecemasan serta tekanan darah tak teratur yang dialami ibu hamil.

7. Penggabungan gerakan (asana) dan pernapasan (pranayama) dalam yoga terbukti bisa mengurangi berbagai keluhan di masa kehamilan. Saat hamil, calon mama biasanya memang mengalami berbagai keluhan seperti rasa sakit pada pinggang dan punggung, rasa nyeri pada persendian, sembelit serta pembengkakan pada kaki. Pada sebagian calon mama, keluhan yang dirasakan bahkan sampai mengganggu keseharian. Nah, gerakan prenatal yoga bisa memperlancar pencernaan dan sistem sirkulasi tubuh.

8. Memperkuat otot kaki. Hal ini bermanfaat saat usia kehamilan bertambah dan beban yang harus dipikul para ibu hamil makin besar. Otot kaki yang kuat akan membantu para wanita itu menopang bobot tubuhnya.

9. YOGA hamil tak hanya membuat bayi sehat, tetapi juga tenang dan nyaman. Selain itu yoga hamil juga mengurasi risiko komplikasi kehamilan pada ibu hamil

10. Membantu persiapan fisik menghadapi proses melahirkan serta meningkatkan kesiapan emosional.

11. "Yoga sebelum kelahiran sangat mendukung kelahiran secara alami,"

12. melalui yoga, kita melatih pernafasan yang sangat bermanfaat agar kita lebih peduli pada tubuh kita. Karena prana atau dorangan kehidupan setiap orang itu datang melalui nafas.

Penting sekali untuk melatih pernafasan yang cukup agar memperoleh ketenangan. Karena dengan tarikan nafas yang cukup, akan mengalirkan oksigen dan nitrogen ke sel-sel otak dan memompa cairan spinal ke otak. Untuk itulah bila yoga dilakukan secara teratur pada masa kehamilan, perkembangan otak anak pun agar berkembang dengan pesat.

Hanya dalam masa kehamilanlah terdapat momen di mana kita bernafas untuk dua orang. Oleh karena itu, jika ibu hamil bisa menjaga pola tarikan nafas yang tenang, maka si jabang bayi juga akan mengikuti pola nafas yang sama," ungkapnya.


BERPENGARUH TERHADAP PIKIRANKAH???

Melakukan pernapasan terkontrol selama hamil bisa menyelaraskan jiwa dan raga. Bagaimana bisa? Pernapasan terkontrol memperlancar pengeluaran hormon-hormon yang dapat membersihkan racun tubuh. Selain itu, teknik pernapasan ini melatih pikiran untuk melepaskan dorongan emosional yang terpendam, seperti stres, kekhawatiran, dan amarah. Dengan begitu, Anda lebih tenang serta siap menghadapi masa kehamilan dan persalinan.

APAKAH JANIN JUGA BISA MENIKMATI MANFAAT DARI YOGA??

Ya. Gerakan prenatal yoga dirancang khusus untuk melatih otot-otot rahim, agar bisa menunjang ruang gerak janin di dalam kandungan. Dengan begitu, janin bisa berkembang dan bergerak dengan optimal. Yoga juga membuat calon mama lebih rileks, dan kondisi ini baik untuk janin. Ingat, saat stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Tak hanya merugikan bagi ibu, hormon ini juga dapat mengganggu pertumbuhan janin.

KAPAN YOGA BOLEH DILAKUKAN

"Yoga hamil bisa dilakukan mulai dari awal kehamilan, selama sang Ibu tidak mengalami komplikasi kehamilan yang berisiko tinggi. Lakukan secara rutin 2 kali dalam seminggu selam 1 jam

Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya merasa mual, dan asupan makanan cenderung berkurang, sehingga Anda harus ekstra hati-hati. Jika Anda merasa tidak benar-benar bugar, tunggu sampai kehamilan memasuki bulan ke-4.

Anda perlu membiarkan tubuh beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan. Bila Anda belum pernah melakukan yoga sebelum hamil, sebaiknya tunggu hingga trimester kedua atau setidaknya sampai mual atau pusing mulai berkurang. Jika Anda terbiasa beryoga sebelum hamil, terus lakukan sejak awal kehamilan (kecuali Anda mual atau letih yang cukup parah di minggu-minggu pertama).

GERAKAN YOGA SAAT HAMIL

Pre-natal yoga. Yoga jenis ini dirancang khusus untuk melatih otot rahim dan panggul, guna menunjang perkembangan janin serta mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan.

Prenatal yoga didesain untuk menjadi jalan tengah hal ini. Yoga jenis ini adalah yang paling soft. "Gerakannya dimodifikasi khusus untuk menghindari diri dari cederanya calon ibu,"

Wanita hamil yang ingin mengurangi stres dan ketidaknyamanan tubuh mereka saat hamil biasanya akan merasa lebih lega dan nyaman setelah merasa melakukan latihan yoga Namun karena kehamilan adalah suatu kondisi / keadaan khusus, maka tidak semua teknik pose / postur yoga dapat dilakukan.

Dalam melakukan gerakan yoga hamil, memang terdapat sedikit perbedaan dengan gerakan yoga biasa, diantaranya untuk tidak melakukan gerakan berputar, meloncat, menendang atau kayang terutama setelah umur 20 minggu.

Yang juga perlu diperhatikan adalah dalam masa kehamilan, faktor penting untuk mendukung relaksasi ibu hamil adalah juga dengan adanya keterlibatan emosi dari pihak suami. Mintalah suami untuk lebih peduli, lebih perhatian, lebih empati ketika istri sedang menjalani kehamilan. Dukungan suami merupakan hal yang sangat penting.

Sebelum memulai berlatih yoga, konsultasikan dengan dokter kandungan dan pakar yoga, gerakan-gerakan apa saja yang boleh dilakukan. Berikut ini adalah beberapa gerakan yoga yang bisa dipraktikkan ibu hamil.

Baddha Konasana

Gerakan ini melatih otot pinggang dan selangkangan.

- Ambil posisi duduk bersila pegang ujung jari kedua kaki Anda.

- Tegakkan tulang belakang.

Pigeon (Eka Pada Rajakapotasana)

Gerakan ini meregangkan otot paha, selangkangan, dan punggung.

- Dari posisi bersila luruskan kaki kiri ke belakang, biarkan kaki kanan tetap di depan.

- Bungkukkan badan ke depan sedikit.

- Biarkan beban tubuh bertumpu pada kaki kanan.

Warrior II - (Virabhadrasana II)

Gerakan ini menguatkan otot lengan, kaki, serta abdomen.

- Dari posisi berdiri, tekuk kaki kanan ke depan. Luruskan kaki kiri ke belakang.

- Luruskan tangan kanan ke depan dan tangan kiri ke belakang dengan posisi telapak tangan

Sumber lain menyebutkan beberapa teknik yang patut dicoba adalah :

1. Duduk bersila

Letakkan kedua tangan di sisi badan dengan siku lurus.Angkat kedua tangan dari samping ke arah kepala sambil menarik napas sampai kedua jari-jari tangan bertemu. Turunkan tangan ke depan sambil menghembuskan napas. Manfaat: Melatih kekuatan otot lengan, melenturkan sendi pundak, serta menenangkan perasaan. Menimbulkan perasaan “membumi dan terpusat”.

2. Merangkak dengan kedua siku tangan lurus

Pandangan ke depan dan punggung rata. Tarik napas, lengkungkan punggung. Hembuskan napas sambil mengembalikan punggung ke posisi semula. Manfaat: Melepaskan ketegangan, menguatkan rahim, meringankan beban perut dan menghilangkan pegal-pegal tubuh.

3. Berbaring

Kedua kaki menempel di dinding dan kedua tangan disamping badan dengan telapak tangan terbuka. Tarik napas, angkat panggul dari lantai. Hembuskan napas sambil menurunkan kembali kedua kaki. Manfaat: Mencegah varises di kaki, menghilangkan kelelahan kaki akibat pertambahan berat badan selama hamil, serta relaksasi tubuh dan jiwa.

GERAKAN YOGA YANG DIHINDARI

Teknik yoga yang terlalu ketat atau berat tidak disarankan untuk wanita hamil karena postur-postur ini mungkin hanya mempersulit atau membahayakan kehamilan. Hanya teknik yoga yang ringan, yang diperbolehkan untuk wanita hamil untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

Pose atau gerakan yang harus dihindari (gambar)

Ada beberapa pose / postur yoga yang wanita hamil sebaiknya hindari melakukan karena itu mempersulit kehamilan. Jenis postur / pose meliputi:

1. Dhanura Asana (Bow Pose)


2. Sarvanga Asana (berdiri diatas Bahu)


3. Sirsha Asana (berdiri di atas Kepala)


4. Hala Asana (Pose Membajak)


5. Ushtra Asana (Postur Camel)


Yoga pose / postur yang disediakan dalam daftar hanya beberapa postur yoga yang tidak boleh dilakukan oleh wanita hamil. Sebagian besar melibatkan latihan postur seperti backbends, headstands, handstands dan the upward bow, peregangan otot perut, pose dilakukan sambil berbaring di belakang, dan pose yang menyeimbangkan berat badan seseorang tertumpu pada satu kaki. Teknik-teknik ini, selain ketat juga sedikit rumit dan hanya akan memperburuk rasa sakit atau ketidaknyamanan pada wanita hamil ketika dilakukan. Jadi teknik ini tidak disarankan untuk dilakukan oleh wanita hamil sama sekali.

HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN

Untuk mendapatkan manfaat dari yoga, ibu hamil harus memerhatikan beberapa hal penting berikut:

1. Program prenatal yoga tidak terlalu berat diikuti, termasuk bagi Anda yang belum pernah mengikuti kelas yoga sekalipun.

2. Cari guru yoga yang menguasai prenatal yoga. Dia akan memandu Anda, memberi pengetahuan tentang gaya hidup sehat, serta membimbing Anda ketika bermeditasi.

3. Biasanya instruktur akan menghindari gerakan tengkurap, atau gerakan apapun yang mengharuskan Anda tidur telentang dan bertumpu pada tulang punggung atau perut, ketika mengajarkan yoga untuk ibu hamil.

4. Beberapa gerakan tertentu bisa dimodifikasi dengan menggunakan bangku atau selimut tebal.

5. Gunakan alas yoga (yoga mat) agar tidak licin saat latihan.

6. Yoga bukanlah latihan yang memaksakan seseorang untuk berlatih melebihi kemampuan, inilah yang membuat yoga sangat mudah diikuti calon ibu. Jadi, ketika Anda perlu menyesuaikan gerakan dengan ritme nafas atau sebaliknya, lakukanlah. Tak perlu merasa diri lemah karena tidak dapat melakukan pose, gerakan atau pun teknik nafas yoga. Just take your time!

7. Berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda sebelum mulai melakukan yoga secara teratur.

8. Bila Anda pernah keguguran, tunggu hingga usia kehamilan mencapai 16 minggu dan barulah Anda bisa beryoga. Jangan memaksakan tubuh untuk melakukan gerakan yang malah membuat Anda tidak nyaman. Jadi, belajarlah untuk memahami batas kemampuan Anda. Selamat mencoba!

9. Agar janin tetap sehat, maka saat bumil melakukan yoga, perlu memerhatikan beberapa anjuran yang bisa dilakukan. Di antaranya adalah dengan menghindari, menghindari gula dan garam berlebihan, banyak mengkonsumsi asam folat, mineral dan vitamin yang dibutuhkan bumil. Jangan lupa juga perbanyak konsumsi akan buah, juga sayuran segar, terutama yang organik.

10. Yoga pada masa kehamilan memiliki gerakan yang beragam, tentu saja gerakan yoga untuk kehamilan trimester pertama berbeda dengan gerakan untuk trimester kedua, dan ketiga. Semua gerakan yoga selalu ada tujuan dan manfaatnya. Yang terpenting adalah gerakan tersebut tidak menimbulkan cidera pada tubuh ibu maupun janin.

11. Hindari perut penuh sebelum berlatih Yoga, jangan makan terlalu dekat jaraknya dengan kelas yoga.

12. Yoga sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari atau petang karena ini adalah saat yang paling mudah untuk memusatkan pikiran

13. Minum air sesering mungkin sebelum, selama dan sesudah berlatih yoga

14. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman, hindari pakaian yang terlalu ketat, karena ini akan menghalangi tubuh untuk bernafas dan membuat Anda tidak nyaman

15. Lakukan semampu Anda, bila lelah beristirahatlah dalam postur-postur beristirahat yoga

16. Berhentilah berlatih apabila Anda kurang fit atau mengalami kondisi di bawah ini:

Ø Pengurangan gerakan janin

Ø Tekanan darah Naik (lebih dari 140 kali/menit)

Ø Terus menerus mual dan muntah

Ø Timbuk kontraksi rahim dengan interval yang lebih sering (kurang dari 20 menit sekali)

Ø Bleeding (perdarahan) per vagina

Ø Pecah ketuban

Ø Nyeri persendian, dada dan kepala

Ø Bengkak pada pergelangan kaki

Sumber lain menyebutkan Hal-hal yang harus di perhatikan pada ibu hamil yang hendak melakukan yoga antara lain:

- Ibu hamil dilarang melakukan asanas yoga (postur yoga) yang menekan perut atau menelungkup

- Ibu hamil dilarang melakukan asanas yoga (postur yoga) yang terlalu dalam memuntir tulang punggung (deep twist)

- Ibu hamil dilarang melakukan asanas yoga (postur yoga) yang membalikkan posisi tubuh (inverse) karena akan menimbulkan pemampatan udara dan resiko terlepasnya plasenta

- Ibu hamil dilarang melakukan tehnik khumbaka (menahan nafas) karena akan menghentikan asupan oksigen ke janin

- Ibu hamil dilarang melakukan posisi jongkok penuh apabila mengalami varises

- Ibu hamil dilarang melakukan asanas yoga (postur yoga) terlentang setelah melewati usia kehamilan lebih dari 16 minggu


KONTRAINDIKASI YOGA DALAM KEHAMILAN

- Preeklamsia

- Placenta Previa (plasenta menutupi jalan lahir)

- Cervix Incompetent (kondisi dimana mulut rahim mengalami pembukaan dan penipisan sebelum waktunya)

- Hipertensi

- Riwayat perdarahan/ keguguran berulang pada kehamilan sebelumnya

SUMBER

http://d-niell.blogspot.com/2011/10/manfaat-yoga-untuk-ibu-hamil.html

http://www.parenting.co.id/article/hamil/yoga.untuk.calon.mama/001/001/2

http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=335:pose-yoga-yang-harus-di-hindari-selama-masa-kehamilan&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

http://www.indospiritual.com/artikel_prenatal-yoga-tingkatkan-komunikasi-hati-dengan-janin.html

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/persiapan.yoga.untuk.ibu.hamil/001/001/444/1/4

http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=173:yoga-dalam-kehamilan&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

http://sport.vivanews.com/news/read/10777-yoga_simpel_buat_calon_bunda_1

http://hidupsehatonline.com/yoga-untuk-ibu-hamil/html

GERAKAN JANIN
by : dhatulumm



Bagi ibu hamil Saat terbaik untuk menjadi ibu adalah ketika dia pertamakali merasakan gerakan janinnya. Pada umumnya, ibu merasakan gerakan janin pertama pada usia kehamilan 18 minggu (pada multipara) atau 20 minggu (pada primipara). Beberapa wanita menggambarkan gerakan ini sebagai gerakan kupu-kupu. Beberapa perempuan merasa seperti ada popcorns yang bermunculan di perut ada juga yang mengatakan seperti gelembung di perut mereka dan seterusnya. Lama-lama, ia bisa menggeliat, menendang, bahkan salto.

Namun apapun perasaan itu, itu adalah perasaan yang melibatkan sedikit ketidaknyamanan dan kebahagiaan. Ketika Anda duduk tenang, Anda akan serasa berdebar ketika merasakan gerakan janin Anda. Beberapa wanita merasakan tegang ketika mereka merasakan gerakan tersebut. Tetapi, ketika dokter mengatakan kepada mereka bahwa ini adalah sesuatu yang normal baru, mereka merasa baik.

jika Anda sedang hamil dengan bayi tunggal maka tendangan tidak akan terlalu banyak &menonjol. Tetapi jika Anda hamil dengan bayi kembar maka gerakan akan lebih banyak dan menonjol.

Menurut dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Sonologist, gerakan janin pada ibu yang pertama kali hamil bisa dirasakan pada kehamilan 18 minggu (4 bulan 1 minggu). “Sedangkan pada ibu yang pernah melahirkan, gerakan itu bisa dirasakan sejak kehamilan 16 minggu.” Perbedaan ini terjadi karena faktor pengalaman saja. “Ibu yang pernah hamil sebelumnya, tentu akan segera mengenali gerakan janin pada kehamilan berikutnya. Sedangkan, ibu yang pertama kali hamil lebih telat merasakan karena belum pengalaman.” Kecuali itu, otot-otot dinding perut lebih kendur/lemah dibandingkan kehamilan pertama, sehingga gerakan janin akan lebih terasa, bahkan pada kehamilan tua dapat terlihat gerakan janin di bawah kulit ibu.

Pengecualian buat ibu hamil yang memiliki bobot sangat berlebihan, gerakan janinnya akan telat dikenali. “Di usia 20-22 minggu biasanya baru bisa dirasakan.” Hal ini karena pada orang gemuk banyak lemak yang melapisi tubuhnya. Sedangkan yang dirasakan ibu hamil adalah getaran yang diserap jaringan tubuh. “Makin tebal lemak yang melapisi perut, getaran yang sampai ke permukaan kulit ibu akan makin sedikit.”

Demikian pula, bila jumlah air ketuban sangat banyak, gerakan janin juga tak gampang dikenali. “Bila air ketuban banyak, maka getaran akan susah ditangkap ibu.”


GERAKAN NORMAL

Gerakan janin dinilai normal, terang ahli kebidanan dan kandungan RSPAD Gatot Subroto, Jakarta ini, bila makin lama makin banyak dan kuat. “Variasinya memang berbeda-beda setiap orang.” Pada awal kehamilan ibu akan merasakan seperti ketukan, kupu-kupu terbang, ataupun ikan sedang berenang. Ibu hamil atau calon ayah bisa mengetahuinya dari dinding perut ibu yang bergelombang saat janinnya bergerak. Atau bisa juga muncul tonjolan, entah kaki atau bokong, di satu tempat dinding perut.

Nah, bila sampai usia kehamilan 20 minggu ibu tak kunjung merasakan gerakan, sebaiknya segera kontrol ke dokter. Gerakan normal, terang Judi, rata-rata per hari lebih dari 10 kali. “Sebenarnya ratusan, minimal 10 kali sehari pun sudah oke.”

Untuk melihat gerakan janin bisa dilakukan dengan berbagai cara; subyektif, obyektif, dan pemeriksaan USG. Secara subyektif dilakukan dengan cara menempelkan tangan sehingga ibu merasakan gerakan dan bisa menghitungnya. “Normal rata-rata 7 kali per 20 menit.” Secara obyektif dengan alat tokografi, normal rata-rata 10 kali/20 menit.

Sadovsky (1979) seorang ahli kebidanan dan kandungan melakukan penelitian tentang gerakan janin dan menyimpulkan sebagai berikut: jumlah rata-rata gerakan pada kehamilan 20 minggu; 200 kali/12 jam dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32 minggu; 575 kali/12 jam. Pada kehamilan 40 minggu menjadi 282 kali/12 jam.

Biasanya di usia kehamilan 36 minggu, gerakan janin akan makin banyak dan makin kuat, serta lebih kompleks. “Mula-mula mungkin ibu akan merasakan gerakannya hanya berupa gerakan kaki dan tangan saja, lama-lama tubuhnya bisa melengkung. Bahkan hingga salto atau meluncur.”

Selanjutnya, di usia kehamilan 38 minggu ke atas, ruang geraknya makin berkurang; dengan makin besarnya janin, ruang geraknya makin sempit. Dengan demikian, janin pun akan mengurangi jumlah gerakannya, tapi kekuatannya makin naik sehingga gerakannya sering membuat ibu hamil kesakitan. Terlebih lagi, terang Judi, semakin tua kehamilan rahim akan semakin tipis. “Rahim punya serabut saraf yang kontak dengan dinding perut, dan dinding perut juga punya serabut saraf. Sehingga, baru kesenggol sedikit saja, sudah terasa.” Bahkan pada sebagian orang sudah teriak kesakitan, terutama di bawah iga, tulang iga, atau ulu hati. Kalau ulu hati tertekan kepala atau kaki bayi, maka bisa disertai rasa mual. Bila diafragma tertekan, ibu akan terasa sesak napas. Sementara bila terjadi di bagian bawah, ibu akan ngompol atau sakit di tulang kemaluan dan vagina.


BAYI SEKARAT

Cara menghitung gerakan janin sebaiknya dilakukan pagi hari (antara jam 7-10); dalam kondisi ibu sudah selesai makan dan sedang istirahat. Sehabis makan, kebutuhan glukosa ibu terpenuhi sehingga otak jadi aktif. Akibatnya janin pun akan aktif.” Karena itu, Bu, bila ibu enggan makan, bayi akan memakai cadangan energi ibunya. “Bila cadangannya mencukupi, gerakan janin akan normal. Tapi bila gizi ibu hamil parah, bayi pun bisa mati.”

Biasanya sebelum mati akan ditandai dengan periode terminal space (sekarat); gelisah terus, lantas hilang atau gerakan sangat pelan, lama-lama hilang. Untuk mengetahui apakah pola gerakan janin aktif sekadar aktif gerakannya ataukah karena sedang sekarat biasanya akan dirasakan sang ibu. “Ibu harus tahu bagaimana kalau gerakan bayi kala sedang normal. Toh, biasanya setiap ibu hamil akan mengetahui pola gerakannya. Nah, kalau ada gerakan yang berlebihan, lain dari biasanya, sebaiknya ibu langsung waspada.”

Gerakan dinilai abnormal bila sangat berlebihan atau malah semakin berkurang. Yang perlu diketahui, Bu, saat usia kehamilan 20 minggu, semua pancaindera bayi sudah berfungsi baik. “Jadi, ibu dan bayi sudah bisa kontak. Bayi sudah bisa merespon ibunya, demikian pula sebaliknya. Artinya, sebenarnya ibu harus sudah tahu pola bayinya.”

Gerakan janin juga akan terasa berlebihan bila kembar atau janin tunggal tanpa otak/kepala. “Yang kembar memang anggota geraknya banyak. Sedangkan janin tanpa kepala, maka otaknya tidak akan mampu mengkoordinasi antara otak dan fisik, sehingga ia akan membuat gerakan yang tidak terkoordinasi. Seperti blingsatan.”

MIRING KE KIRI

Nah, untuk mengatasi bayi sedang sekarat, sebaiknya ibu segera istirahat dan tidur dengan miring ke kiri agar rahim tak menekan aorta dan vena kafa/pembuluh darah besar yang ada di kiri-kanan tulang rahim. “Sebab kalau vena ditekan, oksigen ke bayi akan berkurang. Sedangkan yang di kiri hanya ada nadi. Dan nadi ini lebih tahan kalau ditekan.”Bila ibu makin tenang biasanya kontraksi pun akan hilang. Sebab, gerakan janin terlalu aktif akan merangsang ibu untuk kontraksi. Akibatnya oksigen ke bayi akan berkurang karena pembuluh darah terjepit di otot rahim sehingga janin pun akan tambah gawat, kan?” Nah, dengan berkurangnya kontraksi, maka aliran oksigen pun akan lancar kembali.”

Selain itu, hilangkan faktor stres karena akan mempengaruhi janin, lo. “Saat stres, otak ibu akan mengeluarkan neurotransmiter atau yang membuat ibu siaga, dan itu akan masuk ke janin. Sehingga ia pun akan terangsang dan jadi lebih aktif.”

Bisa juga dengan memperdengarkan musik pada janin, misalnya, musik klasik atau yang berirama lembut. Bisa juga dengan melakukan kontak batin dengan janin. “Lakukan dengan tenang dan berkonsentrasi, biasanya ibu akan merasakan adanya perbedaan gerakan.”

Kalau ternyata cara-cara tersebut tidak berhasil, sebaiknya segera ke dokter agar dilakukan resusitasi intrauterum (pertolongan kegawatan janin dalam kandungan); dengan bantuan oksigen dan obat pereda kontraksi. Selain itu, saat ibu beristirahat dan tenang diharapkan gerakan janin jadi tenang. “Saat bergerak aktif, oksigennya cepat habis. Nah, kalau bayi sudah tenang, oksigennya cukup.”

Memperhatikan pergerakan bayi dalam kandungan sesungguhnya dapat membantu ibu menandai bila ada perubahan signifikan dengan bayi. Cobalah luangkan waktu sejenak setiap hari saat bayi aktif bergerak dalam kandungan dengan menghitung tendangan kakinya, gulingan dan gerakan tangannya. Kegiatan ini akan dapat membantu ibu mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi dan dapat membantu ibu melahirkan pada saat yang tepat. Untuk itu sangat direkomendasikan bagi ibu dengan kehamilan resiko tinggi untuk menghitung dan memantau gerakan bayi mulai minggu ke 28.

Buat peristiwa ini menjadi momen yang paling anda tunggu

Umumnya ibu akan merasakan bayi sangat aktif bergerak setelah selesai makan atau menelan camilan yang manis, minuman yang dingin atau setelah melakukan aktifitas fisik. Terkadang masa aktif terjadi antara jam 9 malam dan jam 1 dini hari sebagai akibat kadar gula dalam darah ibu sedang rendah/turun. Luangkan sejenak waktu untuk menghitung gerakan bayi akan membantu anda rileks dan juga mempererat hubungan emosi antara ibu dan bayi. Beberapa ibu hamil lebih memilih duduk dengan menyandarkan punggung dan tangan memegangi perut. Terkadang ibu juga lebih nyaman berbaring miring ke kiri yang penting efektif untuk memonitor gerakan bayi. Berbaring ke kiri juga memungkinkan sirkulasi terbaik yang akan membuat bayi makin aktif bergerak.


Menghitung gerakan bayi/ FETAL MOVEMENT COUNT

Ada banyak cara menghitung gerakan bayi dalam kandungan dan ada sejumlah pendapat seberapa banyak jumlah pergerakan bayi anda pada satu rentang waktu tertentu. American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyarankan ibu untuk menghitung waktu yang diperlukan bayi melakukan sepuluh gerakan (tendangan, gesekan, pukulan dan semua gerakan). Idealnya ibu akan merasakan 10 gerakan dalam dua jam atau kurang.

Dalam membuat rekaman, cobalah untuk menulis jam saat gerakan pertama terasa, tandai setiap gerakan yang anda rasakan sampai sepuluh gerakan dan catat jam saat gerakan mencapai sepuluh. Catatan-catatan gerakan ini akan membantu ibu membaca pola gerakan bayi dan menentukan waktu normal untuk sepuluh gerakan bayi. Yang penting adalah perhatikan penyimpangan dari pola gerakan yang biasa dirasakan.

Sumber lain menyebutkan Ada berbagai cara penghitungan tetapi ada 2 yang biasa dipakai:

PERTAMA : CARDIFF (COUNT TO TEN)

Cara ini dilakukan dengan menghitung gerak janin sampai hitungan ke 10. Dilakukan sambil tetap melakukan aktifitas sehari-hari, baik dirumah ataupun dikantor. Penghitungan dihentikan jika sudah mencapai 10 gerakan yang artinya kondisi bayi ibu oke. Biasanya dalam kondisi normal maka gerakan bayi akan banyak jumlahnya. Kalau belum mencapai hitungan 10 setelah 12 jam, maka segera periksakan diri ke SpOG langganan untuk pemeriksaan CTG (CardioTokoGrafi)(=Non Stress Test=NST) yaitu merekam pola denyut jantung bayi dan pemeriksaan USG.

KEDUA : SARDOVSKY (FOUR IN ONE HOUR)

Cara ini dilakukan dengan tidur miring kekiri, lakukan hitung gerak janin selama 1 jam (bosan ya...). Jumlah minimal gerakan dalam satu jam 4 kali. Jika gerakan kurang dari 4 kali maka dianjurkan minum segelas air manis (syrup), satu jam kemudian lakukan hitung ulang dengan cara yang sama. Jika hasilnya teap kurang dari 4 segeralah memeriksakan diri untuk dilakukan CTG dan USG.

KETIGA : PAKAI GADGET : KICK TRACK

Gadget ini banyak dipakai oleh celeb amrik seperti: Jennifer Lopez, Gwen Stefani and Nicole Kidman. Dengan alat portable ini diharapkan 10 gerakan dalam 2 jam. Harganya $39.95, dapat dibeli di e-bay.

Kapan saat mencari pertolongan/ke dokter?

• Jika ibu tidak merasakan 10 tendangan lengkap sampai dua jam setelah gerakan pertama berlalu, tunggu beberapa jam dan lakungan hitungan kembali. Setelah mencoba untuk menghitung yang kedua kalinya ibu tidak merasakan 10 gerakan dalam 2 jam, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

• Jika ibu menemukan penyimpangan yang signifikan dari pola gerakan selama 3 sampai 4 hari.


Contoh menghitung gerakan bayi

Minggu ke-28

Senin 9:00 XXXXXXXXXX 9:32 Total: 32 menit

Selasa 12:00 XXXXXXXXXX 12:45 Total: 45 menit

Rabu 9:00 XXXXXXXXXX 10:00 Total: 1 jam

Kamis 9:00 XXXXXXXXXX 11:15 Total: 2 jam 15 menit

(Contoh perubahan signifikan pola gerakan. Jika ibu mencatat perubahan ini, waspada dan segera konsultasikan ke dokter).


Video ttg gerakan janin,, klik disini >>

http://www.youtube.com/watch?v=Zksip1sV6ws&feature=player_embedded

Sumber :

http://www.drdidispog.com/2008/07/fetal-movement-count.html

http://m.ibudanbalitahttp://happimommi.wordpress.com/2008/09/05/gerakan-janin/


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda