Blogger Template by Blogcrowds


Menyetir Mobil Untuk Ibu Hamil

By: dhatulumm

Banyak yang bilang, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menyetir mobil. Pasalnya, menyetir mobil tergolong aktivitas berisiko tinggi. Benarkah?

Perlu diketahui, bahwa ibu hamil bukanlah perempuan yang sedang sakit. Asalkan tidak menganggu kehamilan, ibu justru disarankan untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Ke kantor, bersosialisasi, berolahraga, jalan-jalan, melakukan hobi lain di rumah atau bahkan menyetir mobil sendiri. Tentu saja, semua ini harus dilakukan sesuai dengan kekuatan tubuh dan dihentikan sampai saat tiba waktunya melahirkan.

ADAKAH BATASAN TERTENTU??

Para ahli kesehatan sepakat bahwa hingga kandungan berusia menjelang sebelum tujuh bulan, ibu hamil masih diperbolehkan menyetir mobil. Hal ini disebabkan karena perut ibu masih relatif kecil dan janin masih dapat bergerak bebas dalam air ketuban yang juga bersifat meredam getaran.

Namun segera hentikan kegiatan menyetir mobil ini ketika usia kandungan mulai memasuki usia tujuh bulan. Kalaupun terpaksa dilakukan, pastikan bahwa ibu tidak merasa sakit, nyeri pada perut, mual, atau mengalami kontraksi berlebihan pada otot perut dan panggul.

KAPAN BOLEH MENYETIR SAAT HAMIL??

Waktu yang aman, biasanya pada usia kehamilan 18-24 minggu. Kalau pada awal kehamilan, janin masih fragile, sangat sensitif terhadap guncangan." Ini berarti, lebih baik ibu jadi penumpang saja, itu pun harus meminta pada sopir untuk berjalan pelan-pelan dan menghindari jalan yang jelek serta berlubang. Sedangkan di usia 7 bulan, pada kondisi ini sama sekali tak disarankan untuk mengemudi. "Karena perut dan setir sudah mepet. Lagi pula, safety belt biasanya sudah tak muat lagi. Padahal safety belt amat esensial untuk dikenakan, apalagi di waktu hamil." Selain itu, karena kondisi perut dan setir yang sudah mepet, sedikit benturan saja dapat menyebabkan trauma pada plasenta dan janin. Yang perlu disadari pula, mengemudi dalam keadaan hamil bukanlah hal mudah dan menyenangkan, karena dilakukan dalam keadaan "tidak biasa".


HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Jangan memaksakan diri dan jangan jadikan aktivitas ini sebagai keharusan. Bagaimana pun juga kondisi perempuan yang sedang hamil berbeda.

2. Aturlah jarak antara perut kamu dan pegangan kemudi sekitar 10 cm

3. Hindari menggunakan heandphone, sekalipun menggunkaan headset. Kecuali, pada saat kamu sedang berhenti menunggu lampu merah, atau dalam antrean kemacetan yang cukupn panjang. Begitu pula untuk membaca dan menjawab sms.

4. Jangan memaksakan diri bila kebetulan kondisi mobil tidak memungkinkan. Hindari mobil-mobil yang bisa menimbulkan banyak guncangan. Sedan berukuran sedang dan berjenis automatic adalah pilihan yang tepat. Sebisa mungkin pilih pula yang interiornya nyaman dan lapang serta lekukan kursi yang nyaman. Hindari mobil-mobil dengan ukuran besar yang cenderung lebih berat untuk dikemudikan, apalagi bila tidak disertai dengan power steering.

5. Jangan memilih stasiun radio atau lagu pada CD ketika sedang melaju di jalan. Lakukan hal tersebut pada saat sedang berhenti menunggu lampu merah.

6. Pastikan kondisi ibu hamil sedang benar-benar sehat dan sama sekali tidak mengalami gangguan kehamilan. Misalnya, ibu hamil tidak mengalami perdarahan atau kejang perut.

7. Hindari mobil-mobil besar seperti jip. Sebaiknya pilih mobil bersuspensi lembut. Sistem suspensi yang lembut akan menjamin getaran cepat hilang dan getaran yang ditimbulkanpun juga tidak terlampau hebat. Umumnya karakteristik getaran ini dihasilkan oleh sistem suspensi mobil yang menggunakan jenis per keong (helical spring), seperti yang banyak digunakan oleh mobil berjenis sedan, city car, van, dan sebagian minibus keluaran terbaru.

8. Hindari rute jalan yang berlubang-lubang atau yang jelek sekali. Jika menemui jalan berlubang atau polisi tidur maka kurangi sebanyak mungkin kecepatan mobil untuk menghindar dari guncangan yang terlalu keras

9. Jarak Tempuh Jarak perjalanan yang terlalu jauh juga harus dicermati. Selain membuat pegal saat duduk mengemudi, juga mengurangi daya tahan tubuh. "Usahakan jangan lebih dari satu jam, karena orang hamil sering kencing." Nah, bila dirasa sudah terlalu jauh berjalan atau jalan sangat macet, pinggirkan mobil di tempat yang aman atau cari restoran. Manfaatkan untuk buang air kecil dan beristirahat.

10. Parkir Parkir mobil juga harus diperhatikan. Jangan memaksa parkir di tempat yang penuh karena akan menyulitkan pada saat keluar dari mobil. "Sayangnya di Indonesia sangat sedikit gedung-gedung yang menyediakan parkir khusus untuk wanita dan orang cacat. Nah, untuk memarkir ini, sarannya, carilah parkir yang masih memungkinkan pintu dapat dibuka lebar-lebar untuk memudahkan masuk dan keluar dari mobil.

11. Jika dalam perjalanan tiba-tiba ibu hamil tiba-tiba mengalami kontraksi ringan, sebaiknya minggirkan mobil di tempat yang aman lalu beristirahatlah sejenak dengan merebahkan posisi jok sampai merasa normal kembali. Namun, jika kontraksi terjadi berulang dan cukup berat, maka lebih baik hentikan mobil dengan segera lalu hubungi seseorang atau salah satu anggota kelurga untuk membantu Anda.

12. Agar lingkar kemudi mobil tidak mengenai perut, mundurkan jok untuk memberi ruang lebih besar, sambil memperhatikan bahwa kaki tetap dapat menjangkau pedal gas, kopling, dan rem. Sandaran jok diusahakan tak terlampau tegak. Jika perlu tambahkan bantal untuk menyangga tulang punggung.


13. Sabuk pengaman juga jangan dilupakan. Kenakanlah selalu untuk menghindari benturan perut dengan setir atau dashboard jika mobil terpaksa berhenti mendadak. Tak perlu ragu atau khawatir sabuk pengaman akan membahayakan bayi dalam kandungan, karena sabuk itu telah didesain agar tidak menekan bagian rongga rahim ibu hamil.

Seat Belt Sabuk pengaman harus selalu digunakan, entah saat menyetir mobil sendiri atau kala jadi penumpang. "Kalau dikenakan dengan benar, akan melindungi ibu dan janinnya," kata Hasnah memastikan. Cara memakainya, sabuk bagian pinggang harus dilingkarkan dengan nyaman di bawah perut yang paling menonjol melingkar sepanjang pinggul. Sedangkan sabuk bagian atas harus di atas bagian perut yang paling menonjol. Jangan memakai sabuk menyilang di perut yang menonjol karena sentakan mendadak dapat mencederai plasenta. Tubuh ibu dan cairan ketuban di kandungan memang memberikan bantalan dan perlindungan bagi janin. Ini berarti cara terbaik melindunginya adalah melindungi tubuh ibu sendiri dengan mengenakan sabuk pengaman pada posisi yang tepat.

14. Selalu membawa minuman dalam botol yang berisi air putih, teh, atau air jeruk. Minuman dibutuhkan untuk menekan rasa mual sekaligus mengganti cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat. Patut diingat bahwa mengemudi adalah aktivitas dinamis yang membutuhkan konsentrasi dan melibatkan semua otot tubuh. Akibatnya, tanpa disadari keringat mudah keluar sekalipun mobil dilengkapi AC.

15. Tapi memang sebaiknya sebelum menyetir, konsultasikan dulu ke dokter kandungan dan patuhi hal-hal yang dilarang ataupun yang disarankan

16. Keadaan Darurat/Tabrakan Meski tak diharapkan, jangan lupa bersiap-siap menghadapi mogok atau keadaan darurat. Jika ban kempes, minta pada orang lain untuk menolong membantu menggantikan. Jika terjadi tabrakan, "Dalam kasus tabrakan ringan sekalipun, meski kelihatannya tidak apa-apa, tetap harus diperiksakan ke dokter," tegas Hasnah. Ditabrak dari belakang, misal, bisa memberikan benturan cukup parah. Tubuh seorang ibu memang bisa melindungi plasenta, tapi bila sentakannya cukup parah, plasenta dapat cedera atau bahkan lepas seluruhnya dari rahim. Bila terjadi tabrakan cukup parah, segera ke rumah sakit terdekat dan jangan lupa memberi tahu jenis darah dan rhesus (negatif) supaya tak terjadi hemolisa. Bila timbul flek atau perdarahan selama mengemudi, segera pinggirkan mobil, pakai pembalut atau tutupi dengan handuk. Selanjutnya segera belokkan mobil ke rumah sakit terdekat.

YANG TIDAK BOLEH MENYETIR MOBIL SAAT HAMIL

Ada beberapa kondisi kehamilan yang membuat seorang ibu benar-benar tak dianjurkan untuk menyetir. Kondisi itu, salah satunya bila kehamilan si ibu termasuk berisiko tinggi. Misal, sering keguguran, ari-arinya ada di bawah, punya penyakit darah tinggi, diabetes atau ginjal, dan semua penyakit yang bersifat patologis.

***semoga bermanfaat***

SUMBER :

http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5095&_page=1

http://www.infobunda.com/pages/newforum/posts.php?topic=9330

http://www.koranjitu.com/lifestyle/tips-tips/tips-tips%20seputar%20kendaraan/detail_berita.php?ID=2458

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda