Blogger Template by Blogcrowds

Bolehkah berenang saat hamil?


Bolehkah berenang saat hamil?

by: dhatulumm

Ya, banyak yang was-was melihat ibu hamil olahraga. Alasannya, kalau banyak gerak, nanti bisa memicu risiko pada kehamilan. Bagaimana dengan renang? Simak penjelasan dari dokter olahraga, dr Michael Triangto, SpKO dari Slim + Health Sports Therapy, Jakarta.

Perhatikan Denyut Jantung

Olahraga meningkatkan kesehatan, itu fakta. Tak heran, wanita hamil sekalipun dianjurkan berolahraga, asal kehamilannya sehat dan tidak ada gangguan.

“Tentu saja, bumil yang berolahraga, tidak ditunut kemampuannya hingga 100 persen. Cukup 50-70 persen saja,” ungkap dr Michael.

Lanjutnya, kemampuan itu diartikan hitungan denyut jantung. Rumusnya: 220 – Usia (dalam tahun), akan menghasilkan (kemampuan) 100 persen tadi.

Contoh, bumil berusia 25 tahun. Berarti 220-25 = 195 x denyut jantung/menit. Jika bumil, maka akan dihitung 50-70 persennya saat berolahraga, maka denyut jantungnya berkisar antara 97 hingga 136 x per menit.

Menghitung denyut jantung ini penting. “Sebab denyut jantung berlebih, membawa aliran darah ke janin lebih cepat. Bisa mengakibatkan gawat janin,” ingatnya.

Hati-hati pula bagi bumil yang berolahraga, upayakan tidak terlalu bersemangat. Pasalnya, urai dr. Michael, ketika berolahraga terlalu ‘keras’ menuntut aliran darah Moms menuju otot-otot yang bekerja ketimbang aliran darah ke rongga perut (rahim), sehingga terjadi perubahan prioritas aliran darah. Hal ini dikhawatirkan akan membahayakan janin.

Mulai tertarik,,, yuk baca terus,,, :D

Banyak wanita hamil yang takut berenang saat kehamilan mereka. Padahal, ternyata berenang di kala hamil memiliki banyak manfaat bagi ibu dan janin. Berenang adalah latihan yang sangat baik untuk otot kaki dan tangan. Dan, meskipun berat badan ibu naik saat hamil, ibu akan tetap merasa ringan dan rileks saat di dalam kolam.

Jika Anda terbiasa berenang sebelum hamil, maka kegiatan ini boleh saja Anda lanjutkan saat hamil. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan Anda.

Nah, salah satu olahraga yang paling disarankan untuk ibu hamil adalah berenang. Mengapa? Selain aman dilakukan pada tiap trimester, olahraga di dalam air memiliki risiko yang sangat kecil terhadap cidera tulang, sendi dan otot.

Berenang adalah olahraga terbaik dan teraman bagi ibu hamil. Berenang dapat meningkatkan dan memperbaiki sirkulasi darah dalam tubuh, mengurangi ketegangan dan stress, membakar kalori, meningkatkan kekuatan otot, membantu pernapasan, dan membantu agar tidur lebih baik.

Alasan kenapa renang di anjurkan saat Hamil >>>>

1. ketika hamil suhu dalam rahim satu derajat lebih tinggi daripada suhu tubuh ibu. Dengan berenang, suhu badan Anda tidak akan cepat meningkat. Sehingga risiko terjadinya gangguan pada janin akibat suhu tubuh yang meningkat dengan cepat, bisa berkurang.

2. Berenang juga termasuk olahraga yang dilakukan dengan gerakan tenang, perlahan, dan tanpa benturan, sehingga tidak akan 'menggoncangkan' rahim.

3. Biasanya, bumil memiliki masalah dengan Berat Badan (BB) dan lututnya. Sebab, BuMil menopang berat tubuh janin dan dirinya. Tapi, berenang merupakan kegiatan non-weight bearing, yaitu kegiatan yang gaya gravitasi buminya rendah. Di dalam kolam, tubuh terasa lebih ringan dan ibu hamil tidak merasa ada beban karena ‘ditopang’ air sehingga memiliki daya angkat. Tentu saja, hal ini membuat bumil tidak mengalami benturan yang berlebihan.

4. Selain itu, jantung dan paru bumil pun terlatih. Ini penting sebab dalam proses melahirkan kelak, dia membutuhkan latihan pernapasan.

5. Melatih keterampilan dan kelenturan lengan, paha dan panggul. Umpamanya saja, renang dengan gaya dada. Hal ini berguna dalam proses melahirkan ketika Moms ‘mengangkang’ dalam waktu yang lama.

6. Bumil ‘dipaksa’ mengapung di atas air. Sehingga, tanpa sadar, Moms melatih otot pinggang dan punggung, utamanya bagi BuMil yang kerapkali dilanda sakit pinggang dan punggung akibat membawa ‘beban’.


PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

1. Jangan sekalipun melakukan gaya punggung. Sebab dikhawatirkan akan terjadi penekanan pada pembuluh darah di bagian belakang rahim.

2. Jangan lakukan gaya kupu-kupu. Gaya ini terlalu banyak melibatkan gerakan pada bagian pinggang sehingga dikhawatirkan akan terjadi benturan pada janin.

3. Lakukan olahraga ini 3 kali seminggu dan jangan berenang lebih dari 30 menit. Meskipun suhu air dapat menahan kenaikan suhu dalam kandungan, berenang lebih dari 30 menit justru akan meningkatkan suhu dalam kandungan.

4. Lakukan olahraga ini di pagi hari sebelum pukul 10.00 Wib dan sore hari sesudah pukul 15.00 Wib. Selain agar Anda tidak terpapar sinar ultraviolet udara yang panas sangat tidak baik bagi janin Anda.

5. Faktor Keamanan. Hati-hati bila Moms berenang di kolam renang yang kurang terawat. Bila lantainya licin, bumil bisa tergelincir yang bisa membahayakan kehamilan.

6. Ketika masuk ke kolam, bumil tidak boleh langsung melompat dari tepi kolam. Turunlah perlahan dari tangga kolam. Bila melompat langsung ke air, dikhawatirkan tekanan air mendorong selaput ketuban yang berimbas pada kebocoran ketuban, bahkan keluarnya cairan ketuban sebelum waktunya.

Hal ini bisa mengakibatkan proses kelahiran atau masuknya infeksi ke rahim. Meski kolam sudah dilakukan water treatment, tetap saja terjadi potensi risiko infeksi dalam kehamilan.

7. Faktor Suhu Air. Suhu air yang terlalu dingin, relatif membuat tubuh bereaksi, seperti kulit menjadi keriput yang bisa menyebabkan gangguan sistem keseimbangan aliran darah dari Moms dan janin.

Di samping itu, umumnya suhu air itu lebih rendah (dingin) dari suhu tubuh. Sehingga, timbul rasa lapar berlebihan. Nah, jika kontrol rasa lapar kurang, mengakibatkan berat badan bumil bertambah.

8. Faktor Kondisi Janin. Risiko terjadi abortus. Mengingat janin itu perekatannya belum terlalu baik. Pada trimester ini janin mulai menembus dinding rahim. Oleh karena itu, Moms periksa kembali, apakah janin sehat? Setelah itu, lakukan renang secara terprogram.

Janin Lebih Kuat. Meski perut dan payudara membesar, namun bumil masih mampu latihan berenang. Meski begitu, tetap hati-hati akan risiko perdarahan atau plasenta lepas sebagian.

Perubahan Fisik Banyak Berubah. Sehingga, intensitas latihan diturunkan menjadi 45-65% dari 50-70% kemampuan bumil. Selama latihan, diusahakan bumil didampingi orang terdekat, suami, misalnya, untuk mencegah risiko, seperti keram, tergelincir, dan sebagainya.

Frekuensi

3 x Seminggu

3 – 5 x seminggu

5 – 6 x seminggu

Durasi

15 – 30 menit

30 – 45 menit

30 – 60 menit

Intensitas (Denyut Jantung)

50 – 70%

50 – 70%

45 – 65%

# Sebelum renang, bumil boleh makan, asal tidak terlalu kenyang. Dan setelah renang, bumil disarankan mengasup buah atau minum jus.

# Gunakan baju renang yang nyaman bagi bumil.

¥ Karena lapisan ozon menipis, sebaiknya, lindungi kulit Anda dengan sunblock ber-SPF.


GAYA YANG DI ANJURKAN

ü Syarat utama bagi ibu hamil yang akan melakukan olahraga ini adalah harus melakukan gerakan secara tenang, perlahan-lahan, santai dan jangan ada benturan agar rahim tidak tergoncang.

ü Bagi ibu yang tidak bisa berenang, cukup lakukan gerakan ‘berjalan’ di kolam renang yang dangkal atau melakukan gerakan aquarobik (senam aerobik di dalam air)

ü Gaya renang yang diajurkan adalah gaya bebas dan gaya dada. Sebab, gaya ini gerakannya perlahan dan bagus bagi persiapan melahirkan. Namun, hindari renang gaya kupu-kupu.

PERSIAPAN SEBELUM RENANG

Sebelum masuk ke kolam renang, upayakan Anda melakukan senam ringan terlebih dahulu untuk meregangkan otot-otot pundak, tangan, dan kaki. Anda bisa berlari kecil di tempat sebentar. Hati-hati, jangan sampai terpeleset.

Dianjurkan untuk banyak minum air. Sebelum masuk kolam renang, minumlah 1 gelas air putih. Setiap 20 menit, minum juga 1 gelas air. Lalu 1 gelas setelah Anda keluar dari kolam renang.

Renang tiap trimester :

Trimester pertama.

Jika Anda memiliki cukup energi, lakukan aktivitas berenang ini 20 menit setiap pagi. Kegiatan ini membantu Anda menetralisir rasa mual di pagi hari (morning sickness) yang biasa melanda ibu-ibu yang hamil muda.

Trimester kedua.

Pada masa ini, perut Anda sudah mulai membesar. Tentu akan lebih mudah lelah. Nah, pada tahap ini, kurangi frekuensi Anda berenang. Jangan lupa, pikirkan untuk memakai baju renang yang nyaman untuk kehamilan Anda.

Trimester ketiga.

Di masa-masa terakhir kehamilan Anda, perut Anda tentu sudah semakin membesar. Berenang membantu Anda dalam memperpanjang napas yang sangat baik untuk membantu proses persalinan. Namun, ukur kemampuan Anda. Jangan berenang terlalu lama, dan kurangi frekuensinya.

TIPS MEMILIH BAJU RENANG SAAT HAMIL

ü Meski terbatas, saat hamil Anda masih bisa melakukan berbagai aktivitas termasuk berolahraga renang. Agar tetap nyaman dan modis saat mengenakan baju renang, pilihlah yang sesuai. Berikut triknya:

ü Untuk olahraga. Pilih yang memiliki dua lapisan elatis penopang payudara dan sambungan di bagian bawah payudara, sehingga dapat meregang mengikuti bentuk dan ukuran payudara Anda yang bertambah besar. Baju juga one piece.

ü Untuk menutupi paha yang tambah besar, pilh mode baby doll dan memiliki rok. Model baju renang seperti ini umumnya juga one piece.

ü Agar modis di kolam renang maupun di pantai, Anda bisa memilih yang terdiri dari 2 potong (two piece). Bagian atas memiliki penyangga yang cukup kuat untuk menopang payudara Anda. Model ini memungkinkan perut Anda bebas tekanan apapun

Sumber :

http://www.rumahbunda.com/pregnancy/bolehkah-berenang-saat-hamil/

http://bibilung.wordpress.com/2008/04/13/berenang-olahraga-terbaik-ibu-hamil/

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Tips/memilih.baju.renang.saat.hamil/001/005/295/1

http://ibnoe.com/manfaat-dan-cara-renang-untuk-ibu-hamil.html


0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda